Selasa 11 Apr 2017 10:48 WIB

Novel Baswedan Diserang Air Keras, Ini Kata Setya Novanto

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua KPK Agus Rahadjo sedang menjenguk Novel Baswedan di RS
Foto: Istimewa
Ketua KPK Agus Rahadjo sedang menjenguk Novel Baswedan di RS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI, Setya Novanto merasa prihatin atas insiden penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan pada Selasa (11/4) pagi tadi. Ia menilai tindakan tersebut sebagai tindakan kriminal yang tidak beradab dan harus diusut tuntas.

"Apapun motif di balik peristiwa dan musibah yang terjadi, saya memandang perilaku tersebut tidak beradab dan tindakan kriminal yang harus diusut tuntas," kata Novanto dalam pernyataan persnya pada Selasa (11/4).

Ia mengatakan, penyerangan terhadap Novel adalah bukan hanya ditujukan kepada pribadi Novel maupun Institusi KPK. Serangan tersebut kata dia, sebenarnya ditujukan kepada rakyat dan bangsa Indonesia yang saat ini tengah berperang melawan korupsi.

Hal ini karena Novanto mengaku, mengenal Novel sebagai sosok yang memiliki integritas dan profesionalitas yang tinggi. Sebagai penyidik, Novel Baswedan selama ini merupakan salah satu tulang punggung dan figur penting di balik kinerja KPK yang cukup membanggakan publik.

 

Ia menambahkan, sebagaimana harapan masyarakat, saya mendukung sepenuhnya penyelamatan KPK baik dari segi kelembagaan maupun dari segi personal. "Mereka adalah harapan masyarakat di tengah upaya pemberantasan korupsi yang sedang digalakkan oleh Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla," katanya.

Meski demikian, Novanto meminta saat ini semua pihak tidak berandai-andai dan berprasangka lebih jauh sampai ada kejelasan dari penyelidikan pihak yang berwenang. "Suatu hal yang tidak bisa dipungkiri, kejadian ini tentu saja menambah kuat dukungan publik kepada lembaga anti rasuah tersebut," katanya.

Diketahui, penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh seseorang tidak dikenal saat hendak pulang usai sholat subuh berjamaah pagi tadi. Ia kini sudah dilarikan ke RS Mitra Keluarga Bekasi.

Adapun penyerangan terhadap Novel ini bukanlah pertama kalinya. Novel sebelumnya juga pernah ditabrak pengendara mobil tak dikenal saat hendak menuju kantornya di KPK. Tahun lalu juga, ia pernah dipidana terkait kasus yang ia tangani saat menjadi penyidik di Bengkulu 2004 lalu.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement