REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mengimbau masyarakat cerdas menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan umum (pemilu), baik itu pemilihan presiden (pilpres), pemilihan legislatif (pileg), maupun pemilihan kepala daerah (pilkada). Masyarakat sebaiknya tidak mudah menjual suaranya untuk kepentingan kaum pemodal.
Anggota MPR RI Hermanto mengatakan suara adalah aset politik rakyat yang paling berharga. Aset politik tersebut merupakan suatu yang sangat berharga untuk membangun kedaulatan rakyat berbasis Pancasila. "Karena itu suara jangan sampai terjual untuk kepentingan kaum pemodal", ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, semalam.
Menurut Hermanto, semakin menguatnya isu tentang demokrasi padat modal akhir-akhir ini bisa berdampak buruk pada tergerusnya nilai aset politik rakyat. Dampaknya, kedaulatan rakyat menjadi lemah. Akibatnya kebijakan pemerintah menjadi tidak berdaya dihadapan kaum capital. "Biarkan rakyat mandiri menentukan pilihan politik dengan memegang teguh nilai-nilai Pancasila," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Ideologi Pancasila, kata Hermanto, sarat dengan muatan nilai-nilai agama, kemanusiaan dan keadilan yang wajib menjadi pedoman dan pegangan bagi rakyat untuk menentukan pilihan politik dalam pilpres, pileg, dan pilkada. "Dengan berpedoman pada Pancasila dan membebaskan masyarakat dari politik uang serta mendorong kemandirian rakyat menentukan pilihan maka dapat melahirkan pemimpin bangsa yang berkualitas dan dicintai rakyat", kata Hermanto.