REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Sumarno mengungkapkan, debat terakhir pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta digelar di tempat yang sama seperti tiga debat putaran pertama. Debat pamungkas putaran kedua akan kembali digelar oleh KPU DKI di Hotel Bidakara pada Rabu (12/4).
Sumarno menjelaskan, dalam debat pamungkas di putaran kedua ini, KPU DKI ingin mengonfirmasi visi, misi, dan program pasangan calon kepada masyarakat dengan tema debat masyarakat untuk Jakarta. Sebagai tindak lanjut dari tema itu, KPU DKI akan mengundang kelompok masyarakat yang sudah diseleksi, disaring dari sisi netralitasnya untuk dihadirkan di dalam debat, dan kemudian menyampaikan langsung kepada calon gubernur dan calon wakil gubernur.
Sehingga, nantinya akan ada tiga segmen dalam debat tersebut. Pertama, komunitas masyarakat yang bertanya. Akan ada empat komunitas yakni komunitas nelayan, pengusaha UMKM, pedagang kecil, dan penghuni rumah susun. Setiap komunitas akan mengajukan pertanyaan yang sama kepada masing-masing cagub.
Kedua, pertanyaan dari panelis tentang program-program yang sudah disampaikan semacam studi kasus. Dan ketiga adalah saling menanggapi antarpasangan calon.
"Jadi nanti yang pertama adalah calon wakil gubernur, mereka saling bertanya dan saling berdebat antar calon wakil gubernur, dan kemudian nanti berikutnya calon gubernur. Yang terakhir itu pernyataan penutup yang disampaikan calon gubernur tentang ajakan mewujudkan pilkada yang damai," kata dia di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Senin (10/4).
Ihwal panelis, sambung Sumarno, akan berbeda dengan debat pada putaran pertama. Panelis terdiri dari berbagai kalangan perguruan tinggi dan juga para ahli. Jumlahnya ada tujuh orang.
Sementara untuk penonton debat, masing-masing pendukung akan diberi jatah membawa maksimal 120 orang. Selain itu, akan ada undangan lain dengan batasan kapasitas di dalam ruangan hingga 600 orang. Debat akhir akan dipandu oleh moderator Ira Koesno dan disiarkan di 14 stasiun TV.