Senin 10 Apr 2017 22:12 WIB

PKS: Tidak Boleh Ada Penyebaran Rasa Takut dalam Pilkada DKI

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Ilham
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kanan), bersama Ketum PAN Zulkifli Hasan (tengah), Presiden PKS Sohibul Iman (kedua kiri), Ketum Perindo Hari Tanoe Sudibyo (kanan), dan Politisi Partai Golkar Titiek Soeharto, serta beberapa tokoh saat acara silaturahmi dan diskusi dengan sejumlah tokoh di kediamannya Jl. Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (10/4).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kanan), bersama Ketum PAN Zulkifli Hasan (tengah), Presiden PKS Sohibul Iman (kedua kiri), Ketum Perindo Hari Tanoe Sudibyo (kanan), dan Politisi Partai Golkar Titiek Soeharto, serta beberapa tokoh saat acara silaturahmi dan diskusi dengan sejumlah tokoh di kediamannya Jl. Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (10/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Sohibul Iman menegaskan, Pilkada Jakarta putaran kedua harus dilaksanakan secara jujur dan adil. Pernyataan ini disampaikannya pada pertemuan lintas tokoh nasional di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Blok M, Jakarta Selatan, Senin (10/4), malam.

"Pilkada 19 April besok tidak boleh ada kecurangan, politik uang, intimidasi, dan penyebaran rasa takut," ujar Sohibul, Senin (10/4), malam.

Sohibul mengharapkan masyarakat Jakarta dapat memilih atas dasar pilihannya masing-masing tanpa tekanan dari manapun. Untuk mewujudkannya, Sohibul menilai Pilkada harus berlangsung jujur, adil, dan tanpa penyebaran rasa takut.

"Insya Allah jika itu dilaksanakan, ketegangan akan menurun dan terpilih pemimpin secara demokratis di Jakarta," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement