REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) berupaya mendorong riset penelitian yang berdaya saing melalui bantuan dana dan pengembangan program di perguruan tinggi.
"Adanya fasilitas seperti laboratorium di perguruan tinggi sudah sebaiknya dimanfaatkan untuk penelitian yang berkualitas," kata Direktur Pengembangan Teknologi Industri Kemenristekdikti Dr Hotmatua Daulay saat membuka Sosialisasi Penguatan Inovasi Berbasis Riset di Kopertis Wilayah X di Padang, Senin (10/4).
Dia menambahkan pemerintah melalui Direktorat Riset dan Pengembangan terus mendorong lembaga-lembaga riset dan perguruan tinggi untuk mengolah sumber daya alam yang bisa menjadi produk jadi. Di Indonesia, ujar dia banyak komoditas yang bisa dijadikan penelitian seperti pisang, kelapa sawit, atau gambir.
Lebih baik, sebutnya diteliti dan dikembangkan sendiri oleh ahli di Indonesia ketimbang dilakukan oleh negara lain yang berdampak merugikan negara.
Untuk itu pihaknya masih menyediakan dana pada 2017, bukan hanya penelitian semata namun pengembangan industri ke depannya. "Tinggal saja kemauan dan kreativitas peneliti untuk menciptakan suatu inovasi untuk industri nasional," tambahnya.
Ke depan pihaknya akan terus memotivasi dan menyosialisasikan terkait penelitian berbasis inovasi dan industri ini di kalangan perguruan tinggi dan instansi lainnya.
Sementara itu terkait upaya ini Koordinator Kopertis Wilayah X, Prof. Dr. Herri, mengatakan upaya sosialisasi penelitian oleh Kemenristekdikti ini akan menambah informasi dan kemampuan dosen khususnya kampus swasta dalam menghasilkan riset yang berdaya saing.
Dalam hal ini dia mengimbau kepada pimpinan dan dosen di Kopertis X untuk memanfaatkan dana yang ada. Saya berharap, di Kopertis Wilayah X akan ada dosen yang mampu menghasilkan inovasi berdaya saing, katanya.