Senin 10 Apr 2017 17:21 WIB

Longsor Ancam Pasokan Pangan

Tim gabungan memantau lokasi setelah terjadi longsor susulan di lokasi bencana longsor Desa Banaran, Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (9/4).
Foto:

Wilayah Longsor

 Pemerintah sebagai pemegang mandate untuk mengelolan negeri perlu melakukan langkah mitigasi longsor di kawasan budidaya minimal dengan 3 tindakan. Pertama, mendeliniasi wilayah rawan longsor dan potensi areal terdampak jika terjadi longsor dalam area-area yang disebut zona. Wilayah rawan longsor dikelompokkan ke dalam 3 kategori yaitu sangat rawan (merah), rawan (kuning), dan aman (hijau).

Zona merah harus dijadikan areal konservasi sehingga bebas dari kegiatan pertanian, pembangunan perumahan, dan infrastruktur.  Zona kuning dapat dijadikan areal pertanian, tetapi memerlukan perlakuan khusus yang harus diterapkan secara ketat.  Peta potensi areal terdampak juga diperlukan untuk menghindari jatuhnya korban yang lebih banyak dan perencanaan evakuasi dan mobilisasi bantuan.

Daerah zona kuning tersebut dimungkikan untuk budidaya sepanjang dilakukan 3 rekayasa yaitu: merubah bentuk geometri dari lereng, menghindari terjadinya penjenuhan air pada tanah bagian atas, dan meningkatkan ketahanan gesekan tanah menggunakan rekayasa bangunan sipil teknik. Rekayasa harus memperhatikan sifat fisik tanah di wilayah tersebut.

Riset di Balai Penelitian Tanah mengungkap ketahanan gesekan tanah (soil shear resistance) yang menjadi penentu peluang terjadinya longsor ditentukan oleh bentuk partikel tanah. Pada partikel liat penambahan air mempercepat keruntuhan. Sebaliknya pada partikel pasir, penambahan air justru memperlambat keruntuhan.

Kedua, pembangunan sistem peringatan dini (early warning system) pada zona merah dan zona kuning. Sistim peringatan dini dibangun berdasarkan faktor penyebab utama longsor. Sementara faktor pemicu longsor menjadi parameter tambahan dalam sistem tersebut. Ketiga, merevegetasi dengan tanaman tahunan berakar dalam untuk stabilisasi lereng pada wilayah sangat rawan. Revegetasi juga dapat dilakukan dengan penanaman tanaman berakar dalam tetapi bermassa ringan seperti akar wangi. 

Mitigasi bencana longsor menjadi tugas kita bersama yang mendesak karena menyangkut kehidupan masyarakat kecil di wilayah perbukitan dan pegunungan yang umumnya petani. Mitigasi bencana longsor juga secara tidak langsung mempertahankan kelangsungan pasokan bahan pangan untuk masyarakat Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement