Senin 10 Apr 2017 15:37 WIB

Isak Tangis Iringi Pemakaman Korban Pembunuhan Sadis di Medan

Rep: Issha Harruma/ Red: Ilham
Lima jenazah korban pembunuhan satu keluarga di Medan disemayamkan di rumah duka. Kelimanya dimakamkan hari ini, Senin (10/4).
Foto: Republika/Issha Haruma
Lima jenazah korban pembunuhan satu keluarga di Medan disemayamkan di rumah duka. Kelimanya dimakamkan hari ini, Senin (10/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Lima jenazah korban pembunuhan satu keluarga di Jalan Mangaan Gang Banteng, Mabar, Medan Deli, Medan, dimakamkan. Suasana duka menyelimuti pemakaman para korban, Senin (10/4) siang.

Kelima jenazah tersebut dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Muslim di Jl Kawat VII Gang Wakaf, Medan Deli, Medan. Kelima korban adalah pasangan suami istri Riyanto (40) dan Sri Ariyani (40), kedua anak mereka, Naya (14) dan Gilang (8) serta mertua Riyanto, Sumarni (60). Sementara putri bungsu Riyanto, Kinara (4), selamat dalam pembantaian tersebut dan masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Medan.

Pemakaman dilakukan setelah jenazah dishalatkan di rumah ayah Riyanto, tak jauh dari rumah korban tempat pembunuhan sadis terjadi. Isak tangis kerabat dan tetangga korban pecah saat mengiringi pemakaman.

Salah seorang tetangga korban, Marni mengaku tidak menyangka peristiwa sadis itu terjadi pada keluarga korban. "Kami tidak menyangka mereka meninggal dengan cara seperti ini," kata Marni sambil terus terisak, Senin (10/4).

Sementara itu, dua siswi SMP yang merupakan teman sekolah Naya, tampak terus menangis tersedu. Keduanya bahkan sempat pingsan di rumah duka. "Dia (Naya) orangnya pendiam dan baik, jadi kami kehilangan sekali," kata salah seorang teman mereka.

Seperti diketahui, lima orang yang merupakan satu keluarga tersebut ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya di Jl Mangaan Gang Banteng, Mabar, Medan Deli, Medan, Ahad (9/4) pagi. Mereka ditemukan tewas dengan luka akibat senjata tajam.

Sementara putri bungsu keluarga tersebut, Kinara (4), selamat dari pembantaian. Saat ini, kondisi balita malang yang sempat kritis itu terus membaik dan masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Medan. Polisi pun telah membentuk tiga tim untuk mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement