REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) terpilih, Evi Novida Ginting Manik, mengatakan Pemilu serentak 2019 menjadi tantangan bagi para komisioner periode 2017-2022. Para komisioner KPU terpilih akan dilantik secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa (11/4).
Evi merupakan satu-satunya perempuan yang terpilih menjadi komisioner KPU periode lima tahun mendatang. Perempuan asal Medan ini sebelumnya menjabat sebagai komisioner KPU Provinsi Sumatera Utara.
"Kami siap menghadapi tahapan Pilkada 2018, Pemilu serentak 2019 maupun putaran kedua Pilkada DKI Jakarta," ujar Evi ketika dikonfirmasi Republika, pada Senin (10/4).
Menurut Evi, tujuh komisioner KPU terpilih belum melakukan rapat koordinasi internal. Setelah resmi terpilih, ketujuh komisioner kembali ke daerah dan tugas masing-masing.
Namun, dia menegaskan hal itu tidak menjadi kendala bagi mereka. Evi mengatakan, para komisioner terpilih sudah salin mengenal satu sama lain dengan baik.
"Setelah kami dilantik besok, kami segera melakukan koordinasi internal. Kami akan membicarakan visi misi ke depan," tuturnya.
Evi mengungkapkan dirinya memiliki komitmen meningkatkan profesionalitas penyelenggaran pemilu. Ke depannya, prinsip mandiri dan berintegritas akan diintegrasikan dalam visi misi KPU periode 2017-2022.
Tujuh KPU terpilih yakni Pramono Ubaid Tanthowi, Wahyu Setiawan, Hasyim Asy'ari, Ilham Saputra, Viryan, Evi Novida Ginting Manik dan Arief Budiman.
Selain itu, ada lima komisioner Bawaslu terpilih untuk periode 2017-2022 yaitu Ratna Dewi Petalolo, Muhammad Afifuddin, Rahmat Bagja, Abhan dan Fritz Edwar Siregar. Keduabelas komisioner penyelenggara pemilu itu akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa pagi.