REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, sudah 80 persen SMA di Indonesia yang menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). UNBK tingkat SMA/MA sendiri digelar mulai Senin (10/4) hingga Kamis (14/4).
"Hanya 20 persen saja yang belum, itu karena kondisi geografis yang jauh dan juga jaringan (internet)," ujarnya kepada wartawan disela-sela kunjungan ke Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Tanjungsari, Gunungkidul, DIY, Ahad (9/4). MIM Tanjungsari merupakan sekolah modek yang dibangun Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.
Menurut Mendikbud, untuk mengantisipasi terjadinya kesulitan download soal UNBK seperti SMK, pihaknya meminta agar soal-soal yang menyajikan gambar dengan resolusi tinggi untuk diganti. "Soal yang menggunakan gambar, grafik atau data dengan resolusi tinggi saya minta untuk diganti. Ini yang menyebabkan komputer kesulitan untuk membaca saat UNBK SMK kemarin," ujarnya.
Mendikbud optimis, waktu untuk penggantian soal tersebut masih sangat memungkinkan. Karena penggantian soal untuk UNBK jauh lebih mudah dan cepat dibandingkan soal UN berbasis kertas.
Untuk evaluasi UNBK tingkat SMK kata Mendikbud, dari 170 mata uji ada 13 yang berupa gambar dengan resolusi timggi. Hal itulah yang membuat komputer tidak bisa membaca soal. "Saya minta maaf terkait itu dan saya minta soal untuk diganti," katanya.
Kendala lain menurut Mendikbud dalam pelaksanaan UNBK adalah masalah jaringan internet dan listrik. Namun menurutnya, setiap kabupaten/kota sudah memiliki tim gerak cepat yang membantu penyelesaian masalah tersebut.