REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI), Selamet Maarif, mengatakan bahwa FPI sudah terbiasa difitnah. "Kita sih gak kagetlah, sudah biasa difitnah, biasa aja," ujar Selamet kepada Republika.co.id, Sabtu (8/4).
FPI tidak akan melapor pihak yang memfitnah organisasinya tersebut karena masalahnya sudah selesai. Lagipulan sudah ada klarifikasi dari nenek Sidup bahwa itu tidak benar. "Enggak (melapor), sudah klarifikasi, enggak ada masalah. Justru kalau kita //ramein// mereka maunya begitu," katanya.
Selamet menambahkan ada yang lebih penting daripada meladeni fitnah demikian. "Kita ada persoalan lebih besar, kita lagi sukseskan subuh gabungan kita, bagaimana kita lagi siapkan tamasya al-Maidah 51, bagaimana kita sedang menyiapkan pengawasan 19 April, itu jauh lebih penting. Kalau fitnah-fitnah kecil gitu sih udah biasalah kita gak kaget," tutur selamet seraya tertawa.
Sebelumnya, terdengar kabar bahwa ada seorang nenek bernama Sidup (80) yang mengalami perlakuan diskriminasi. Aliran listrik dan air di rumahnya dimatikan karena mendukung pasangan calon berbeda dengan apa yang di dukung FPI.
Namun setelah ditelusuri, kabar itu ternyata hanya hoax. Kini nenek Sidup sudah menulis pernyataan yang suratnya dipegang oleh tim advokasi Anies-Sandi.
Baca juga, Bantah Diancam FPI, Ini Kronologi Padamnya Listrik Rumah Nenek Sidup.