REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mengingatkan masyarakat di wilayah setempat terdapat tujuh ancaman bencana alam yang perlu diwaspadai.
"Wilayah Sleman ini terdapat tujuh ancaman bencana yang perlu diwaspadai, di antaranya erupsi Gunung Merapi, banjir, puting beliung, tanah longsor, kekeringan, kebakaran dan gempa bumi," kata Pelaksana Kepala BPBD Kabupaten Sleman Joko Supriyanto pada gladi lapang desa tangguh bencana Desa Tridadi, Jumat (7/4).
Menurut dia, BPBD Kabupaten Sleman telah berusaha mengimplementasikan dengan mensinergikan berbagai elemen. Pemerintah, masyarakat dan pengusaha agar bisa terwujud masyarakat Sleman yang tanggap, tangkas dan tangguh dalam menghadapi bencana. "Untuk penguatan kelembagaan masyarakat dan pengurangan risiko bencana, salah satunya adalah dengan pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana)," katanya.
Ia mengatakan, destana tersebut merupakan wujud kesiapsiagaan desa yang didukung Ketua Tim Penggerak PKK desa, perangkat desa, karang taruna, relawan. "Selain itu juga badan perwakilan desa (BPD), tokoh agama, tokoh masyarakat, tim unit operasional kecamatan dan tim unit pelaksana desa," katanya.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, kegiatan gladi lapang penanggulangan bencana penting karena melihat karakteristik wilayah Kabupaten Sleman yang rawan bencana. "Kabupaten Sleman telah membentuk sister village, yaitu hubungan antara satu desa dengan desa yang lain. Artinya ketika suatu desa terdampak bencana, maka desa tersebut bisa langsung menuju desa lainnya yang telah ditunjuk untuk segera mendapatkan pertolongan," katanya.