REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Sebanyak 52 sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Indramayu siap menghadapi ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Namun, keterbatasan komputer membuat pelaksaan ujian harus dilakukan secara bergantian.
"Secara kualitas, jumlah sekolah yang ikut UNBK ini sangat banyak. Tahun sebelumnya hanya ada satu sekolah," ujar Kasi Kurikulum dan Peserta Didik SMP, Supardo, Jumat (7/4). Supardo menjelaskan, sebanyak 52 sekolah yang siap laksanakan UNBK itu terdiri dari sekolah negeri maupun swasta. Dari jumlah tersebut, sebagian besar di antaranya menumpang pada SMA dan SMK terdekat yang memiliki fasilitas penyelenggaraan UNBK.
Sedangkan sekolah yang menyelenggarakan UNBK secara mandiri, tercatat hanya ada dua sekolah negeri, yakni SMP Unggulan dan SMPN 2. Ditambah pula sejumlah sekolah swasta yang memang memiliki fasilitas komputer sendiri yang memadai.
Supardo mengakui, keterbatasan jumlah komputer akan membuat pelaksaan UNBK dibagi menjadi tiga sesi. Dalam setiap sesi itu, para siswa akan dibagi jumlahnya untuk menyesuaikan dengan jumlah komputer yang tersedia. "Ada jeda 30 menit di setiap sesi untuk pergantian para siswa peserta ujian," terang Supardo.
Baca juga: Laksanakan UNBK, Sekolah-Sekolah Tambah Daya Listrik
Supardo menambahkan, penyelenggaraan UNBK tingkat SMP akan dilaksanakan pada 2, 3, 4 dan 8 Mei 2017. Menghadapi pelaksaan ujian tersebut, para siswa sebelumnya telah diberikan pelatihan.
Bahkan, sedikitnya telah dilakukan dua kali simulasi pelaksanaan UNBK. Diharapkan, para siswa tidak merasa canggung saat mengerjakan soal-soal UN dalam media komputer. "Saya juga sudah minta ke sekolah untuk membina mental siswa agar secara psikologi mereka siap melaksanakan UNBK," tutur Supardo.
Dinas Pendidikan terkait juga sudah berkoordinasi dengan PLN terkait ketersediaan pasokan listrik selama UNBK. Diharapkan, tidak terjadi pemadaman listrik yang akan mengganggu jalannya ujian.
Supardo mengatakan, secara keseluruhan, jumlah SMP di Kabupaten Indramayu ada 190 sekolah, baik negeri maupun swasta. Selain 52 sekolah yang melaksanakan UNBK, sisanya masih melaksanakan ujian nasional berbasis kertas dan pensil.
Salah seorang siswa dari salah satu SMP di Kecamatan Indramayu, Nabila, mengaku siap mengikuti UNBK meski tetap merasa sedikit canggung. Pasalnya, ujian yang akan datang merupakan pengalaman pertamanya mengikuti ujian berbasis komputer. "Memang sudah latihan sih. Mudah-mudahan nanti bisa," tandas Nabila.