Kamis 06 Apr 2017 19:14 WIB

Soal Freeport, PBNU: Ini Muruah Negara

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj memberi sambutan saat meresmikan pembukaan Universitas Nahdhatul Ulama (UNU) di jalan Lowanu No 47, Sorosutan, Yogyakarta, Jumat (10/3).
Foto: Republika/Nico Kurnia jati
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj memberi sambutan saat meresmikan pembukaan Universitas Nahdhatul Ulama (UNU) di jalan Lowanu No 47, Sorosutan, Yogyakarta, Jumat (10/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj memberikan dukungan kepada pemerintah menghadapi Freeport. Hal itu disampaikan saat membuka sarasehan Himpunan Pengusaha Nahdliyyin (HPN).

"Bukan apa-apa, ini (kasus Freeport) soal muruah negara," kata Said di Ponpes Al Tsaqafah, Kamis (6/4).

Dukungan itu disampaikan tidak cuma kepada Nahdliyin dan santri-santri NU yang memondok di sana. Namun, juga ke Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang hadir di acara tersebut.

Bahkan, diselingi canda, Said menuturkan, Menteri ESDM Ignasius Jonan sebelum lantang menegaskan posisi Freeport, menghadap terlebih dahulu kepadanya. Entah cerita yang dimaksud terjadi atau hanya sekadar candaan. "Itu Pak Jonan, sebelum ngomong di publik, menghadap dulu ke saya," ujarnya.

Ignasius Jonan seyogianya memang hadir di sarasehan dengan tema Pengembangan Ekonomi Umat dan Kemaritiman tersebut. Namun, ia dan Menteri PU Pera ternyata berhalangan hadir di menit-menit terakhir.

Baca juga,  Freeport 50 Tahun Keruk Tanah Papua, Sekolah Masih Terbengkalai. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement