REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ratusan pelayat mendatangi gedung pertemuan Jambur Gotong Royong di Jl Jamin Ginting, Medan Tuntungan. Gedung ini merupakan tempat empat jenazah korban kebakaran rumah di Medan, Rabu (5/4) pagi, disemayamkan.
Keempat jenazah yang merupakan satu keluarga tersebut, yakni Marita Sinuhaji (58), anak laki-lakinya yang bernama Franky Ginting (31) serta anak Franky, Kristin (3) dan Selvy (5). Suasana duka pun menyelimuti gedung Jambur Gotong Royong.
Para keluarga dan kerabat korban tampak terus berdatangan. Tak sedikit dari mereka yang menangis histeris.
Suami Marita, Ganti Ginting, terlihat masih syok atas kejadian tragis yang menimpa istri, anak dan dua cucunya. Menurut Edward Panggabean, sepupu korban, jenazah keempatnya direncanakan akan dimakamkan hari ini, Kamis (4/6). "Rencananya dimakamkan di GBKP sore nanti mungkin," kata Edward.
Saat api melahap rumahnya Rabu pagi, Ganti Ginting sedang berada di kebun miliknya. Dia pun selamat lantaran berada di luar rumah. Namun, empat anggota keluarganya tewas dalam kebakaran yang menghanguskan rumahnya dan anaknya itu.
Dugaan faktor kesengajaan pada kebakaran tersebut pun mencuat setelah berkaca pada sejumlah teror yang terjadi sebelumnya. Teror terakhir, rumah korban juga disirami bensin oleh orang tidak dikenal sebulan lalu.
Selain itu, kecurigaan keluarga ini juga muncul lantaran melihat kondisi korban saat ditemukan. Marita didapati sedang mengenakan kebaya. Sementara pada anaknya yang berada di rumah sebelah, Franky Ginting, keluarga melihat bekas luka hantaman benda tumpul di kepalanya. Saat kejadian, mereka disebut sedang bersiap-siap untuk menghadiri pesta kerabatnya.
Meski banyak kejanggalan yang ditemukan, Edward mengaku, keluarga akan menyerahkan kasus tersebut sepenuhnya kepada polisi. Hingga saat ini, polisi telah memeriksa delapan saksi terkait kebakaran tersebut.
"Kami serahkan saja kepada pihak kepolisian. Cuma posisi rumah kakak ini harus dilihat, biar indikasinya lebih jelas nanti pihak kepolisian melihatnya," kata Edward.