Kamis 06 Apr 2017 14:19 WIB

Mahasiswa Perbanas Diduga Bunuh Diri Dikenal Pendiam

Rep: Alfan Tiara Hilmi/ Red: Bilal Ramadhan
Ilustrasi Bunuh Diri
Foto: Foto : MgRol_93
Ilustrasi Bunuh Diri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seorang mahasiswa Institut Perbanas, Frans Berton Martua (21 tahun) tewas setelah jatuh dari lantai tujuh Gedung III Institut Perbanas, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (5/4) pukul 22.00 WIB. Sebelum jatuh ke tanah, tubuh Frans sempat menimpa lampu taman hingga lampu tersebut pecah. Teman satu jurusan dengan Frans, Berto mengatakan, rekannya itu sosok yang pendiam.

“Dia pribadi ceria, tapi pendiam,” kata Berto ditemui Republika.co.id, Kamis (6/4).

Frans tercatat sebagai mahasiswa Institut Perbanas angkatan 2014 jurusan Ilmu Akuntansi. Almarhum dikenal aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) Institut Perbanas.

Salah satu senior di KMK, Vera, mengatakan, adik angkatnya itu kerap berpartisipasi dalam sebuah program kerja yang dimiliki organisasi tersebut. “Baik sih orangnya, waktu itu kan kita punya proker. Dia sempat bantuin proker saya juga deh kalo tidak salah. Kaya bantuin dokumentasi,” ujar mahasiswa Perbanas Angkatan 2012 itu.

Teman Frans di jurusan yang berbeda, Agis mengatakan, Frans merupakan pribadi yang rendah hati dan bersahabat. Menurutnya, almarhum memiliki perilaku yang normal seperti teman-teman kuliahnya yang lain.

“Orangnya kalau buat di lingkungan sendiri sih sebenarnya humble, friendly dan senang-senang saja sih kalau ketemu,” ujar mahasiswa jurusan sistem informasi angkatan 2014 itu.

Agis dan Frans pernah berada dalam satu kepanitiaan di sebuah acara kampus. Menurut Agis, partnernya itu cukup berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. “Dia juga pernah ikut kepanitiaan di acara konser kampus. Orangnya normal-normal saja,” kata Agis.

Kabar yang beredar mengatakan, yang dilakukan Frans malam itu adalah tindakan bunuh diri. Pihak kepolisian sendiri belum bisa menyimpulkan apakah benar kejadian semalam merupakan tindakan bunuh diri, pembunuhan atau kecelakaan.

“Kita  belum bisa menyimpulkan itu bunuh diri atau bukan. Masih dalam penyelidikan. Polres dan Polsek masih bekerja,” ujar Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polres Jakarta Selatan, AKBP Budi Hermanto.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement