Rabu 05 Apr 2017 17:05 WIB

Kemenpar Fasilitasi Industri di Pameran Pariwisata di Vietnam

Sejumlah wisatawan lokal dan mancanegara menaiki kapal cepat menuju Gili Trawangan di pelabuhan Senggigi, Kecamatan Batulayar, Gerung, Lombok Barat, NTB, Kamis (29/9).
Foto: Antara
Sejumlah wisatawan lokal dan mancanegara menaiki kapal cepat menuju Gili Trawangan di pelabuhan Senggigi, Kecamatan Batulayar, Gerung, Lombok Barat, NTB, Kamis (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang dinakhodai Menpar Arief Yahya akan kembali mengikuti event pameran Vietnam International Travel Mart (VITM) 2017 yang akan diselenggarakan pada tanggal 6 hingga 9 April 2017 di Ha Noi International Center for Exhibition (I.C.E Ha Noi) Vietnam.

Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana mengatakan VITM 2017 merupakan tempat potensial untuk melanjutkan program promosi Kemenpar yang fokus pada branding, advertising dan selling. Menurut Pitana, VITM merupakan pameran business to customer yang memungkinkan para pelaku industri di Indonesia memperluas jejaring pasar mereka dan menawarkan paket-paket wisata Indonesia.

“Pak Menteri Arief Yahya mendesain promosi yang selama ini menitik beratkan pada branding dan advertising, mulai bergeser ke selling. Branding sudah dilakukan gencar di tahun pertama, Advertising digeber tahun kedua. Tahun ketiga ini sudah harus selling to the point,” ujar dia.

Tiga poin penting - Go Digital, Air Connectivity, dan Homestay Desa Wisata, imbuh Pitana, menjadi pegangan utama Kemenpar untuk melangkah di kuartal pertama 2017. Tiga hal itu akan diselaraskan dengan kapasitas destinasi di 3 greaters (Bali, Jakarta, Kepri) serta 10 top branding dan 10 top destinasi sebagai Bali Baru.

Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Asia Tenggara Rizki Handayani mengatakan memperkuat bentuk pameran Kemenpar rencananya akan menampilkan paviliun seluas 54 meter persegi(6 booth) dengan mengangkat tema kapal phinisi sebagai icon yang menjdi ciri khas booth Indonesia di pameran.

Peserta yang bergabung di paviliun Indonesia terdiri dari 12 industri pariwisata Indonesia dan Pemerintah daerah yaitu: Bali (4), D.I Yogyakarta (4), DKI Jakarta (1), Dinas Pariwisata Prov. Yogyakarta (1), dan local agent Vietnam (2) yang menjual paket-paket wisata ke Indonesia, komposisi tersebut terdiri dari TA/TO anggota ASITA, industri Akomodasi, dan DMO untuk melakukan pelayanan informasi, promosi produk dan destinasi.

“Selain sebagai ajang mempromosikan destinasi wisata di Indonesia kepada masyarakat Vietnam, VITM 2017 diharapkan juga bisa menghasilkan transaksi yang signifikan dari hasil penjualan paket wisata dalam upaya mendatangkan wisatawan Vietnam ke Indonesia dan memperkenalkan destinasi-destinasi pariwisata Indonesia,” kata Rizki.

Rizki menambahkan, program acara di paviliun Indonesia antara lain B to B meeting, B to C oleh industri pariwisata Indonesia, pelayanan informasi pariwisata Indonesia, pendistribusian bahan promosi, virtual reality video 360°, coffee refreshment khas Indonesia, games kuis interaktif, gift redemption, serta pertunjukan kesenian yang bekerja sama dengan KBRI Hanoi.

Rizki menuturkan partisipasi pada event tahunan ini, merupakan salah satu upaya untuk melanjutkan program promosi Kemenpar yang sebelumnya fokus pada branding dan advertising. Keikutsertaan Indonesia pada event ini adalah untuk mempromosikan sekaligus mempertahankan eksistensi pariwisata Indonesia di dunia khususnya kawasan Asia Tenggara, selain itu sebagai upaya untuk melanjutkan program Kemenpar mempromosikan Wonderful Indonesia.

Vietnam merupakan salah satu fokus pasar yang menjadi perhatian dari Kementerian Pariwisata dalam usaha promosi pariwisata ke negara-negara anggota ASEAN pada saat ini.

Untuk tahun 2017, pemerintah sudah mematok target kontribusi Pariwisata terhadap perekonomian (PDB) nasional sebesar 13 persen, devisa yang dihasilkan sebesar Rp 200 triliun, penyerapan tenaga kerja sebanyak 12 juta, jumlah kunjungan wisman 15 juta dan pergerakan wisnus 265 juta, serta indeks daya saing (WEF) berada di ranking 40 meningkat dari posisi saat ini di ranking 50 dunia.

“VITM 2017, merupakan momentum yang paling potensial untuk menjaring lebih banyak wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia terutama wisman dari Vietnam. Dikarenakan pameran tersebut merupakan pameran yang diselenggarakan setiap tahun dan menjadi pameran terbesar yang ada di Vietnam,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement