REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua tim pemenangan Anies-Sandi Mardani Ali Sera mengaku maklum jika Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) lambat menindaklanjuti kampanye hitam yang diarahkan kepada pasangan calon (Paslon) nomor urut tiga tersebut. Itu tak lain karena kampanye hitam tersebut terlalu masif. Sementara jumlah anggota Panwaslu sedikit.
"Kami tentu memaklumi (kampanye hitam lampat ditangani Panwaslu, Red), karena mungkin kasusnya masif. Panwaslu juga tidak punya banyak pasukan," kata Mardani seusai memberikan arahan kepada para relawan dalam acara Silaturahim Akbar Relawan Digital Anies-Sandi di Aula Sahabat Anies-Sandi, Metropolitan Tower, Cilandak, Jakarta, Rabu (5/4).
Mardani juga mengaku, tidak ingin menghabiskan waktu untuk menginvestigasi pelaku kampanye hitam yang menyerang Paslon yang diusung PKS dan Gerindra tersebut. Itu tak lain karena tim pemenangan lebih memilih fokus pada strategi untuk memenangkan Anies-Sandi, di sisa waktu sebelum pencoblosan.
"Kami tidak ingin menghabiskan waktu dengan sibuk menginvestigasi siapa (pelaku kampanye hitam, Red). Kami fokus di strategi pemenangan kami," terang Mardani.
Namun begitu, tim pemenangan Anies-Sandi menurutnya akan tetap menjalin komunikasi dengan Panwaslu. Komunikasi yang dijalin menurutnya hanya sebatas untuk mempertanyakan sudah sejauh mana tindakan yang dilakukan Panwaslu. "Kami akan terus berkomunikasi dengan Panwaslu untuk mempertanyakan sejauh mana kelanjutan kasus," ucap Mardani.