REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemasangan spanduk kampanye hitam kepada pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dinilai bisa dilacak. Tim Advokasi Anies-Sandi, Yupen Hadi meminta kepolisian proaktif dalam mencari pelakunya.
"Kami mengimbau polisi proaktif, untuk melihat rekaman CCTV di jalan-jalan yang dipasangi spanduk tersebut," kata Yupen Republika.co.id, Selasa (4/4).
Menurutnya, sejumlah spanduk dipasang di jalan protokol yang memiliki CCTV. Sehingga pelaku bisa dilacak dari rekamannya yang bisa dilihat TMC. Yupen mengatakan pelaku harus ditangkap karena mereka mengancam Pilkada DKI Jakarta. Ia yakin pelaku punya motif merusak demokrasi dalam ajang pencarian pemimpin nomor satu ibukota ini.
Hingga saat ini, tim Anies-Sandi baru memberikan informasi secara lisan pada Badan Pengawas Pemilu soal keberadaan spanduk kampanye hitam. Informasi ini langsung direspon dengan menerjunkan Satpol PP.
"Harapan kita, Satpol PP menurunkan semua spanduk itu," katanya.
Yupen telah menyampaikan bahwa tim menyayangkan aksi tidak sehat ini. Meski demikian, tim berusaha untuk tidak terpengaruh. Spanduk kampanye hitam yang dimaksud adalah himbauan memilih pasangan Muslim. Pasalnya, Anies-Sandi disebut akan menjadikan Jakarta bersyariah dengan mengeluarkan peraturan daerah berbasis syariat.
Ia menegaskan tim tidak pernah menyampaikan program tersebut dan tidak berniat mewujudkannya. Menurutnya, ini murni fitnah yang menyudutkan tim Anies-Sandi.