REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Bawedan menyebut adanya ketimpangan subsidi yang diberikan kepada angkutan Transjakarta. Hal tersebut, dia mengatakan, berdampak pada sulitnya angkutan umum lainnya untuk bertahan.
"Ketidakadilan hampir dirasakan oleh sebagian besar pelaku bisnis transportasi di Jakarta," kata Anies Baswedan di Jakarta Pusat, Senin (3/4).
Anies mengatakan, seharusnya subsidi angkutan umum di Jakarta dibagi secara adil agar angkutan umum lainnya tetap bertahan. Hal itu, dia mengatakan, supaya transportasi massal yang ada dapat menjangkau warga dan setiap sudut wilayah.
"Metropolitan seperti Jakarta seharusnya memiliki transportasi massal seperti itu," katanya.
Melihat hal tersebut, Anies mengaku, akan memutus rantai ketidakadilan tersebut. Dia melanjutkan, akan menciptakan transportasi umum terintegrasi dalam satu tiket dengan harga Rp 5.000 yang disebut OK OTrip.
"Sebenarnya keputusan pengambilan kebijakan terkait integrasi, penentuan harga dan lainnya adalah keputusan politik dan saya sebagai pengambil kebijakan akan berpihak kepada warga kebanyakan," kata Anies.
Dia mengatakan, saat ini warga Jakarta cenderung menggunakan kendaraan pribadi lantaran transportasi massal yang belum terintegrasi. Hal tersebut tak pelak menutup ruang interaksi antar warga.
Sebelumnya, Anies mengatakan, Jakarta merupakan kota yang memiliki beragam penduduk. Hal itu membuat Jakarta menjadi kota paling bhineka di Indonesia.
Dia mengatakan, selama ini masyarakat telah keliru mendefinisikan kebinekaan. Dia melanjutkan, kebinekaan merupakan hal yang jangan dihomogenkan yang harus dijaga.
"Kebinekaan itu fakta, jangan diperjuangkan. Kemerdekaan fakta, jangan diperjuangkan. Persatuan dalam kebinekaan yang harus diperjuangkan," kata Anies.
Terkait persatuan, Anies menekankan pada sila ketiga Pancasila yakni Persatuan Indonesia. Dia mengatakan, persatuan harus dijaga karena Indonesia terdiri dari bermacam suku, agama dan ras.
Anies menuturkan upaya menjaga persatuan juga dilakukan dengan mengunjungi kelompok yang terisolasi selama ini. Anies menyatakan Jakarta ke depan butuh fasilitator.