REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Salah satu tim pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, Putu Artha mengungkapkan, pada hari pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI, Rabu (19/4), tim pemenangan Ahok-Djarot akan menggunakan aplikasi mata saksi untuk mengawasi jalannya putaran kedua Pilkada DKI.
Putu menjelaskan dengan aplikasi mata saksi tersebut, mereka dapat mengetahui berapa jumlah saksi yang sudah berada di tempat pemungutan suara (TPS).
Setya Novanto Ungkap Alasannya Yakini Ahok-Djarot Menang
"Misal 99 persen sudah masuk TPS, nah yang satu persen dimana saja posisinya. Kami bisa tahu, tinggal klik itu, ketemu nanti saksi di TPS mana yang belum masuk," kata Putu, Ahad (2/4) malam.
Para saksi yang berada di kelurahan, juga akan langsung terhubung dengan aplikasi itu. Aplikasi untuk internal tim Ahok-Djarot itu diciptakan untuk meminimalisasasi potensi kecurangan pada saat pemungutan suara.
"Kami pastikan seluruh peristiwa di TPS itu terekam dengan sangat sempurna. Dan seluruh saksi nanti 26 ribu akan bergerak, kami akan bikin hall 44 kecamatan. Termasuk nanti di Kepulauan Seribu kami angkut semua," kata Putu.