REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengajak himpunan Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni) dapat bekerja sama menyukseskan program Kementerian Perhubungan (Kemenhub) seperti tol laut, pembangunan kapal untuk pelayaran rakyat, dan pendidikan vokasi bidang pelayaran untuk pemuda-pemudi Indonesia.
"Program tol laut untuk konektivitas antarwilayah serta mengurangi disparitas harga antara wilayah barat dan timur," ujar Budi saat memberikan arahan dalam acara Musyawarah Nasional Himpuni I yang bertajuk 'Bersatu Menjadi Bangsa Pemenang' di Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (1/4).
Budi melanjutkan, jumlah rute pelayaran di program tol laut saat ini ada 11 rute dan akan ditambah sebanyak dua rute pada tahun ini.
Program selanjutnya, kata Budi, adalah pemberian bantuan 100 kapal pelayaran rakyat (pelra) guna mendukung transportasi laut ke daerah-daerah yang tidak dilayani kapal perintis serta mendorong usaha masyarakat pada kapal-kapal tradisional yang mengangkut komoditas bahan pokok atau barang lainnya.
Kemenhub, lanjut Budi, akan mendorong galangan kapal tradisional untuk ikut membangun kapal-kapal pelra tersebut.
Kemenhub juga mendorong pengembangan sekolah vokasi atau diklat pemberdayaan masyarakat di bawah naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia serta meningkatkan pengetahuan dalam bidang pelayaran.
"Tahun ini Kemenhub menganggarkan Rp 300 miliar untuk mendidik 50 ribu orang peserta di seluruh Indonesia," ucap mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II tersebut.
Menhub optimistis program-program Kemenhub dapat bersinergi dengan kemampuan yang dimiliki universitas yang tergabung dalam Himpuni.
"Sinergitas antara program Kemenhub dan keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing universitas dalam Himpuni ini dapat mencapai sasaran untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia," Budi menegaskan.