Jumat 31 Mar 2017 17:00 WIB

Psikolog: Inul Hanya Butuh Berpendapat, Tapi Kurang Hati-Hati

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Bilal Ramadhan
Inul Daratista
Foto: dok. Republika
Inul Daratista

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog anggap ungkapan penyanyi dangdut Inul Daratista di media sosial adalah usaha memenuhi kebutuhan berpendapat. Psikolog, Endang Widyorini mengatakan, fungsi media sosial antara lain untuk menyatakan pendapat, mengekpresikan perasaan, dan juga wadah untuk 'eksis'.

"Ya itu tadi, ada kebutuhan psikologis yang berbeda. Inul hanya memenuhi kebutuhan berpendapat saja, cuma kurang hati-hati," ujar Endang, Jumat (31/3).

Endang mengimbau, penggunaan media sosial harus disertai dengan kehati-hatian. Hal ini dilakukan demi menghindari sesuatu yang beresiko tinggi dan merugikan diri sendiri dan orang lain. "Orang harus menyadari bahwa saat ini sebaiknya tidak menuliskan sesuatu yg high risk untuk dipermasalahkan," jelas Endang.

Pernyataan yang sama juga diungkapkan pengamat media sosial, Enda Nasution. Menurut dia, pengungkapan opini adalah hak dan kebebasan sebagai pribadi. "Selama dia (Inul) tau konsekuensinya dan bisa menerimanya, maka tidak ada yang perlu dipermasalahkan," jelas Enda, Kamis (30/3).

Fungsi medsos, menurut Enda tidak mengalami perubahan, hanya ada klasifikasi konteks yang berbeda. Dia menjelaskan, konteks politik adalah hal sensitif, dan membuat publik figur harus berhati-hati dalam menulis komentar.

Publik figur yang sengaja menyampaikan keberpihakannya melalui media sosial harus siap menerima kritik dari pihak yang berbeda pilihan. Ia mengatakan, tidak ada masalah jika seorang publik figur berpendapat tentang isu yang berkembang melalui akun pribadi mereka. "Itu hak mereka untuk memberikan opini," ungkap Enda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement