REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Situasi di Stasiun Besar Bogor, Jawa Barat, tetap kondusif meskipun ada Aksi Bela Islam 313. Upaya pengamanan mengantisipasi massa yang berangkat dari Bogor tetapi dilakukan meskipun jumlah peserta aksi lebih sedikit dibandingkan gerakan 212 sebelumnya.
Kepala Stasiun Besar Bogor Suhartanto mengatakan, ada 20 personel keamanan dari jajaran Polresta Bogor Kota disiagakan di stasiun.
"Kami juga menurunkan tim khusus sebanyak 10 orang, ditambah petugas pengamanan dalam yang rutin bertugas pagi hari sebanyak 20 orang," katanya, Jumat (31/3).
Menurutnya, penempatan personel khusus tersebut untuk memastikan penumpang kereta api terlayani dengan baik. Dan mengantisipasi adanya gangguan yang mungkin terjadi.
"Sejauh ini penumpang terlayani dengan aman dan lancar. Belum ada kejadian yang signifikan terjadi," katanya.
Sementara itu, Polresta Bogor Kota mengerahkan 300 personel gabungan jajaran Polisi, TNI dan Satpol PP untuk mengamankan aksi 313 dengan menyebar personel ke sejumlah titik seperti Terminal Barangsiang, Masjid Raya, Stasiun Bogor dan gerbang tol.
Pengerahan personel untuk mengawal aksi massa yang akan bergerak menuju Jakarta dengan melakukan pemeriksaan barang bawaan guna mengantisipasi tidak ada yang membawa benda-benda yang dapat membahayakan.
Sugi mengatakan tidak terlihat penumpukan penumpang, Ia menyebut suasana relatif sepi dan seluruh penumpang terangkut normal seperti biasa. Menurut Sugi, situasi saat ini berbeda saat aksi sebelumnya 212, massa aksi datang dalam jumlah besar dan berkelompok. Pergerakan sudah terlihat sejak Kamis (30/3) malam.