Kamis 30 Mar 2017 18:09 WIB

Jepang-Banda Aceh Jajaki Kerja Sama

Salah satu sudut Kota Banda Aceh
Foto: bandaacehtourism
Salah satu sudut Kota Banda Aceh

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Jepang melalui konsulat jenderalnya di Medan menjajaki kerja sama kota kembar antara Banda Aceh dengan sejumlah kota di negeri matahari terbit tersebut.

Tawaran kerja sama kota kembar tersebut disampaikan Konsul Muda Konsulat Jenderal Jepang di Medan Daiki Yokoyama di Banda Aceh, Kamis (30/3). "Kami menjajaki kerja sama sister city atau kota kembar antara Banda Aceh dengan beberapa kota di Jepang," ungkap Daiki Yokoyama.

Hal tersebut disampaikan Daiki Yokoyama saat berkunjung ke Balai Kota Banda Aceh. Kedatangannya disambut Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Banda Aceh Bahagia yang didampingi sejumlah pejabat terkait.

Daiki Yokoyama menyebutkan, hubungan Jepang dengan Indonesia semakin bagus. Kerja sama kota kembar ini juga akan semakin meningkatkan kerja sama kedua negara tersebut.

Menurut Daiki Yokoyama, kota yang mungkin cocok kerja sama sister city dengan Banda Aceh adalah Mano Town. Mano Town terletak di Pulau Sado, masuk dalam wilayah Prefektur atau provinsi Nigata.

"Mano Town merupakan daerah pesisir dan sektor pariwisatanya maju. Jika sudah bekerja sama kota kembar, tentu banyak yang bisa dilakukan," kata Daiki Yokoyama.

Selain menjajaki kerja sama kota kembar, Daiki Yokoyama juga menawarkan bantuan dana hibah dari Pemerintah Jepang. Ia menyebutkan konsulat Jepang di Medan dijatah empat proyek hibah masing-masing bernilai Rp 1 miliar. Penerima hibah bisa pemerintah, yayasan, asosiasi, lembaga pendidikan, maupun lembaga lainnya yang berbadan hukum.

Target program menyangkut layanan kesehatan, pendidikan dasar, pengentasan kemiskinan, penanggulangan pengungsi, dan perlindungan manusia dari kekerasan. "Bantuan hibah ini termasuk proyek fisik seperti pembangunan gedung sekolah, pusat rehabilitasi narkotika dan obat terlarang, pembangunan fasilitas air bersih, pengadaan ambulans, dan lainnya," papar Daiki Yokoyama.

Sekdako Banda Aceh Bahagia menyambut baik tawaran kerja sama kota kembar maupun bantuan hibah dari Pemerintah Jepang. "Kerja sama kota kembar ini akan memberikan keuntungan kedua pihak. Kami tertarik dengan kerja sama ini, terutama di sektor air bersih, transportasi, dan konsep pembangunan berbasis lingkungan, serta kota pintar," kata dia.

Bahagia menyebutkan, Banda Aceh juga menjalin kerja sama kota kembar dengan Higashimatsushima di Jepang, Apeldoorn di Belanda, dan Samarkand di Uzbekistan.

"Kerja sama kota kembar dengan Higashimatsushima terutama di bidang kebencanaan. Di mana Banda Aceh dan Higashimatsushima sama-sama pernah dilanda tsunami. Selain itu, juga kerja sama bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat," kata Bahagia.

Menyangkut dengan bantuan dana hibah, Sekdako Banda Aceh mengatakan, pihaknya terlebih dahulu memilah program apa yang cocok dilakukan serta memenuhi prosedur yang ditentukan.

"Banyak sekali program yang ditawarkan. Kami akan pilih mana yang cocok, sehingga bantuan tersebut tepat sasaran. Kami juga berharap kerja sama selama ini berjalan baik dan terus ditingkatkan," kata Bahagia. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement