Rabu 29 Mar 2017 20:26 WIB

Tiga Zat Ini Ada di Urine Ridho Rhoma

Rep: Alfan Tiara Hilmi/ Red: Ilham
Ridho Rhoma
Foto: Republika
Ridho Rhoma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil tes urine yang dilakukan kepolisian menunjukkan Ridho Rhoma mengonsumsi tiga zat kimia, yaitu amphetamine, metamphetamine, dan benzodiazepam. Hal ini disampaikan Kepala Satuan (Kasat) Narkoba Kepolisian Resor (Polres) Jakarta Barat, AKBP Suhermanto, Rabu (29/3).

“Dari hasil tes urine kemarin sudah ketahuan, ada amphetamine, metaphetamine, dan benzodiazepam,” ujar Suhermanto di Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Jakarta Barat, Slipi, Jakarta Barat.

Sebelumnya disebutkan Ridho telah mengonsumsi narkoba selama dua tahun. Namun Suhermanto tidak bisa memastikan apakah dalam dua tahun tersebut, tiga zat itu yang dikonsumsi oleh Ridho. “Kalau dari tes urine kita tidak bisa melihatnya. Nanti kita tunggu saja hasil tes darah dan rambut yang sekarang sedang diproses,” kata Suhermanto.

Polisi baru mendapatkan data dari tes urine yang telah dilakukan sebelumnya. Selain itu, dari tampilan fisik saat baru ditangkap, kepolisian mengidentifikasi Ridho baru saja mengonsumsi obat-obatan terlarang. “Yang jelas kelihatan dari tampilan wajahnya dia habis makai, wajahnya terang. Tetapi kalau berdasarkan tes urine saja kita tidak bisa tahu seberapa intens dan berapa persen kandungan zat yang ia konsumsi,” kata dia.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) BNN, Sulistriandriatmoko memberikan sedikit penjelasan mengenai tiga zat ini. Benzodiazepam adalah golongan obat keras, amphetamine adalah ekstasi, dan metamphetamine adalah sabu.

Sulistriandriatmoko mengatakan, tiga zat ini memiliki karakteristik dan pengaruh yang berbeda. Ia juga memberikan penjelasan mengenai golongan dari zat-zat tersebut. “Kalau amphetamine itu kan golongan stimulan, mesomphetamine itu golongan halusinogen, benzodiazepam itu obatan berbahaya, masing-masing punya pengaruhnya sendiri-sendiri,” katanya.

Pemeriksaan rambut dan darah masih sedang dilakukan oleh pihak kepolisian. Dari hasil tes darah ini akan bisa diketahui lebih detail mengenai zat apa saja yang dikonsumsi Ridho. Namun menurut Sulistriandriatmoko, lewat tes ini tetap tidak bisa diidentifikasi zat narkotika apa yang dikonsumsi selama dua tahun itu.

“Kalau di rambut masih ada, berarti itu akumulasi dari zat yang dikonsumsi. Meskipun ia sudah mengaku telah  memakai selama dua tahun, tapi kami tidak bisa tahu zat apa saja yang ia konsumsi pada periode itu,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement