REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Pemerintah Kota DKI Jakarta untuk menanam pohon cabai di setiap rumah, sudah mulai disosialisasikan kepada seluruh warga. Daerah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, sudah mulai menjalankan program tersebut.
Program yang diusung untuk mengatasi harga cabai yang terus melambung, diharapkan mampu meringankan beban perekonomian warga. Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Musyawardana, mengatakan sebagian warga sudah diimbau dan sudah mulai menanam benih.
"Saya sendiri sudah menanam di depan pekarangan rumah. Saya juga mengimbau pada warga untuk menanam pohon cabai, minimal lima pohon. Apalagi sudah menjelang puasa seperti ini," ucap dia saat dihubungi, Selasa (28/3).
Menurut dia, menanam cabai di pekarangan rumah akan membantu warga saat Ramadhan. Karena harga cabai pasti akan naik drastis. Apabila warga sudah menanam cabai sejak sekarang, nanti ketika puasa, cabai bisa dipanen dan bisa digunakan tanpa harus beli.
Bambang menyarankan untuk datang ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk memungut cabai busuk, atau cabai kering yang dijual disana. "Kan menanam cabai benihnya bisa dari biji cabai. Tidak perlu menunggu benih yang memang sedang dipersiapkan. Jadi kami sudah berusaha mencoba menanam dulu dengan biji cabainya," ujarnya.
Sementara Camat Tebet, Jakarta Selatan, Mahludin, menuturkan masih menunggu benih kiriman dari pemerintah. Namun, beberapa titik wilayah di Kecamatan Tebet, sudah dipersiapkan khusus olehnya untuk penanaman cabai.
"Programnya sudah lama diberitahukan kepada kami. Tetapi kami masih menunggu benihnya. Kalau saya sendiri sudah menanam dua pohon cabai di belakang rumah saya," kata Mahludin saat dihubungi via telepon.
Kecamatan Tebet sudah mempersiapkan dua lahan untuk penanaman 1.000 batang pohon cabai. Pertama di Jalan Tebet Timur Raya RW 10 dan Jalan Tebet Barat Rata RW 07. Menurutnya, warga harus dicontohkan terlebih dahulu baru nanti bisa ikut mempraktekkan. "Nanti kalau cabai itu sudah tumbuh, hasilnya boleh dipetik warga secara cuma-cuma," ucapnya.