Selasa 28 Mar 2017 15:14 WIB

Anies: Selama Ini Ahok Ngapain?

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Ilham
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengkritik beberapa program baru yang diluncurkan pasangan calon pejawat, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat. Anies merasa heran program-program tersebut baru diluncurkan di akhir periode jabatan, terlebih saat masa kampanye seperti saat ini.

"Nanti warga Jakarta maunya masa kampanye terus supaya gubernur keluar dengan program baik, jangan dong, kan sudah lima tahun, masa baru (terpikir) sekarang," kata dia di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (28/3).

Menurut Anies, pejawat harusnya membuktikan kerjanya ke warga Jakarta selama menjabat sebagai gubernur. Masa kampanye merupakan waktu untuk membuktikan hasil kerja pejawat kepada warga DKI bahwa dia layak untuk memimpin di periode kedua. Namun, kata dia, yang dilakukan Ahok tak demikian.

"Jadi (bagi pejawat) ini masa membuktikan kinerja, bagi penantang masa menawarkan gagasan. Jangan terbalik, selama ini (Ahok) ngapain?" ujar dia.

Cagub nomor tiga ini mencontohkan program santunan untuk lansia. Ahok mengklaim, program untuk lansia sudah digagas pada 2013. Namun, program tersebut baru ramai akhir-akhir ini. Padahal, kata Anies, jika program itu berjalan, per tahun para lansia mendapat sekitar Rp 7 juta, selama lima tahun bisa mendapat sekitar Rp 30 juta.

Selain itu, lanjut Anies, integrasi bus Transjakarta dengan angkot. Beberapa waktu lalu, PT Transjakarta menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan salah satu operator angkot, Koperasi Wahana Kalpika (KWK), Rabu (22/3). Kerja sama dengan operator angkot ini merupakan komitmen mereka dalam melayani masyarakat dengan konsep integrasi bus kecil sebagai angkutan pengumpan bagi layanan Transjakarta.

Anies mengatakan, warga DKI pasti bisa menilai siapa pihak yang punya ide dan siapa yang meniru. Yang terpenting, kata dia, masyarakat memperoleh manfaatnya. Tapi, masyarakat luas akan mengingat bahwa pelaksanaan integrasi bus Transjakarta terjadi setelah ide tentang itu disampaikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement