REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Libur Nyepi dimanfaatkan sejumlah warga Jakarta untuk pergi mudik atau berlibur meninggalkan Ibu Kota. Jasa Marga mencatat, jelang hari raya bagi umat Hindu tersebut, ada sekitar 234 ribu kendaraan yang telah meninggalkan Jakarta melalui Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek sejak 24-26 Maret lalu.
Jumlah kendaraan yang melintas tersebut tumbuh sebesar 7,94 persen dibanding hari normal. Di hari biasa, jumlah kendaraan yang melintas di gerbang tol Cikarang Utama tiap jelang akhir pekan sekitar 217 ribu kendaraan.
Puncak arus lalu lintas mudik melalui GT Cikarang Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek telah terjadi pada hari Jumat (24/3) lalu dengan peningkatan lalu lintas sebesar 10,5 persen dari lalu lintas normal yaitu sekitar 88 ribu kendaraan. Jasa Marga memperkirakan puncak arus balik akan jatuh pada Selasa (28/3) dengan prediksi total lalu lintas pada GT Cikarang Utama mencapai 82 ribu kendaraan atau naik 10,8 persen dari lalu lintas normal 74 ribu kendaraan.
AVP Corporate Communication PT. Jasa Marga, Dwimawan Heru, mengatakan untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas, pihaknya akan mengoptimalkan 21 gardu pintu keluar tol, terdiri dari 17 gerbang tol reguler dan empat gerbang tol otomatis. Selain itu, Jasa Marga juga menyiapkan skenario mengubah fungsi gardu masuk menjadi gardu pintu keluar apabila kepadatan kendaraan terus meningkat.
"Dalam kondisi darurat untuk meningkatan kapasitas transaksi di gerbang tol dilakukan optimalisasi kapasitas Gerbang Tol Otomatis (GTO), yaitu dengan mekanisme transaksi non tunai pada GTO menjadi transaksi tunai atau tapping e-Toll yang dilakukan petugas," ujarnya, melalui keterangan pers tertulis yang diterima Republika, Selasa (28/3).