Senin 27 Mar 2017 17:53 WIB

Boneka Raksasa Bergaya Swafoto Meriahkan Pawai Ogoh-Ogoh di Lombok

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Winda Destiana Putri
Parade Ogoh-Ogoh di Mataram.
Foto: Republika/M Nursyamsi
Parade Ogoh-Ogoh di Mataram.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Penyelenggaraan Pawai Ogoh-Ogoh di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) berlangsung semarak. Kehadiran ratusan boneka raksasa dengan segala bentuk rupa menyedot perhatian warga sekitar maupun turis asing yang sedang berada di Kota Mataram, NTB.

Seremoni pelepasan pawai ogoh-ogoh dilakukan di depan kantor Lurah Cakranegara, Kota Mataram, yang sejak siang hari sudah dipadati ribuan orang yang ingin menyaksikan pawai ogoh-ogoh. Wali Kota Mataram Ahyar Abduh yang melepas para peserta ogoh-ogoh mengharapkan pawai ogoh-ogoh dapat berjalan tertib.

Dia mengimbau kepada seluruh peserta maupun pengunjung dapat menjaga ketertiban dan keamanan selama berlangsung nya acara."Ini merupakan semangat kebersamaan dan toleransi yang selama ini terjaga dengan baik di Mataram," ujar dia di Cakranegara, Mataram, Senin (27/3).

Dia menilai, Kota Mataram merupakan kawasan yang heterogen di mana antar umat beragama di sini dapat hidup berdampingan secara harmonis. Dia juga memandang pawai ogoh-ogoh menjadi salah satu event keagamaan yang bisa menjadi penopang sektor pariwisata di Kota Mataram melihat banyaknya pengunjung yang datang, baik dari masyarakat sekitar hingga turis asing.

Ketua Panitia Pawai Ogoh-Ogoh Anak Agung Made Jelantik mengatakan, pada pawai kali ini diikuti lebih dari 150 ogoh-ogoh dari Mataram, Lombok Tengah, hingga Lombok Barat. Untuk rutenya masih sama dengan tahun lalu, di mana setelah dilepas di Kantor Lurah Cakranegara, peserta ogoh-ogoh akan melintasi jalur sepanjang 4 Km dari Jalan Pejanggik hingga Jalan Selaparang yang merupakan jalur utama pusat pertokoan di Kota Mataram, NTB.

"Selain lebih banyak peserta, kualitas ogoh-ogoh kali ini pun semakin meningkat dari kreasi seninya," ucap dia. Ia menyebutkan, pembuatan ogoh-ogoh untuk yang berkualitas biasa membutuhkan biaya yang berkisar mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 10 juta. Sedangkan, untuk kualitas ogoh-ogoh yang lebih bagus itu bisa mencapai angka Rp 25 juta. "Itu di Lombok, kalau di luar Lombok mungkin bisa sampai ratusan juta," lanjut dia.

Antusiasme warga dalam menyaksikan pawai ogoh-ogoh sungguh luar biasa. Pantauan Republika, aparat kepolisian yang dibantu para pecalang berulang kali menegur warga yang merangsek ke jalan raya untuk sekadar mengabadikan momen ogoh-ogoh melalui telepon selularnya. Ada satu ogoh-ogoh yang mendapat sambutan meriah dari para pengunjung yakni boneka raksasa yang memegang tongsis lengkap dengan miniatur kamera seakan sedang melakukan swafoto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement