Ahad 26 Mar 2017 23:40 WIB

Minapadi Potensial Dikembangkan di Banjarnegara

Petani mengumpulkan bibit padi di area persawahan di Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara, Kamis (17/3).
Foto: Antara/Adwit B Pramono
Petani mengumpulkan bibit padi di area persawahan di Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara, Kamis (17/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Budi daya ikan air tawar di lahan sawah pertanian padi atau sistem minapadi dinilai sebagai merupakan program yang tepat untuk para petani. Penjabat Bupati Banjarnegara, Prijo Anggoro mengatakan petani juga perlu dibantu dari sisi pemasaran sehingga mereka tidak perlu lagi repot untuk pemasaran hasil perikanannya.

Menurut dia, petani tidak perlu ragu lagi untuk mengembangkan minapadi, karena sangat menguntungkan dari berbagai sisi. "Keluhan petani tentang mahalnya harga pakan, sehingga mempengaruhi produksi perikanan bisa disikapi dengan pola budidaya minapadi seperti yang dilakukan sekarang ini di Banjarnegara," katanya.

Menurut dia, minapadi sangat potensial dikembangkan di Banjarnegara. Potensi tersebut juga didukung dengan jumlah mayoritas penduduk Banjarnegara yang mayoritas adalah petani, dan mempunyai ketersediaan air yang melimpah. "Minapadi memenuhi permintaan ikan sebagai produk pangan sumber protein bagi masyarakat di pedesaan yang letaknya jauh dari laut," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan, Kabupaten Banjarnegara, Singgih Haryono menambahkan, Banjarnegara mempunyai 111,28 hektare lahan minapadi. "Jadi masih banyak lahan yang siap untuk pengembangan minapadi," katanya.

Singgih menambahkan, dengan minapadi, petani juga dapat lebih menghemat biaya produksi. "Jika tanam padi saja, pemupukan dan penyemprotan bisa dilakukan berkali-kali. Namun, dengan adanya ikan di sekeliling tanaman padi, biaya tersebut dapat ditekan. Selain itu, kami juga tidak perlu menyiangi rumput dan gulma karena tanaman itu dimakan oleh ikan," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement