Ahad 26 Mar 2017 19:32 WIB

Selebritas Pasar Potensial Penjualan Narkoba

Rep: Alfan Tiara Hilmi/ Red: Ani Nursalikah
Petugas laboratorium BNN memeriksa narkoba saat acara pemusnahan barang bukti narkotika jenis sabu dan pil ekstasi di Jakarta.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petugas laboratorium BNN memeriksa narkoba saat acara pemusnahan barang bukti narkotika jenis sabu dan pil ekstasi di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulistiandriatmoko  mengatakan mereka yang bekerja di dunia hiburan merupakan pasar potensial bagi penjualan narkoba. Menurutnya, hal ini dipengaruhi oleh kondisi finansial para selebriti dan beban pekerjaan mereka yang berat.

“Pasar selebriti ini secara finansial potensial untuk penjualan narkotika. Mereka mampu membeli barang-barang itu,” ujar Sulistiandriatmoko melalui telepon, Ahad (26/3).

Menurutnya, selain finansial, gaya hidup para selebriti berpotensi memunculkan permintaan (demand) narkoba di kalangan mereka. Karena beban pekerjaan yang berat, selebriti menjadikan narkoba sebagai jalan pintas untuk mendapatkan ketenangan.

“Selain itu dari gaya hidup, beban atau load pekerjaan yang berat juga memberikan dampak. Mereka membutuhkan waktu untuk rileks, santai atau nyaman. Situasi itu sangat rentan untuk memunculkan penggunaan narkoba,” kata dia.

BNN mengimbau para selebriti menyadari, mereka adalah sasaran empuk dalam penjualan narkotika. Selain itu, para selebriti juga dituntut waspada agar tidak terkena bujuk rayu barang haram tersebut.

“Komunitas selebritis ini mulailah menyadari dan mewaspadai bahwa komunitas mereka adalah sasaran empuk bagi peredaran narkoba ini,” ujar Sulistriandriatmoko.

Dia mengatakan, potensi selebriti sebagai pasar sangatlah disadari oleh para bandar narkoba. Menurutnya, hal ini sudah dipahami betul oleh para pengedar dan bandar. “Ini sudah diteropong dan diproyeksikan oleh penjual,” kata dia.

BNN mengimbau para selebriti menjadi contoh yang baik kepada masyarakat. Menurutnyam para selebriti memiliki pengikut yang besar.

“Selebriti dan publik figur itu kan punya pengagum atau fan, kalau perilakunya jelek itu kan juga berpengaruh pada fannya. Seharusnya mereka sadar hal ini, dan menjadikan diri mereka sebagai contoh yang baik,” kata Sulistriandriatamo.

Sabtu (25/3), Ridho Rhoma tertangkap Polres Jakarta Selatan membawa 0,7 gram sabu. Anak dari Ketua Umum Partai Idaman, Rhoma Irama ini positif menggunakan narkoba setelah dilakukan pengecekan urine.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement