Sabtu 25 Mar 2017 20:59 WIB

Tak Henti Mengurangi Sampah di Bekasi

Rep: Aziza Fanny Larasati/ Red: Budi Raharjo
Sampah (ilustrasi)
Foto: Antara
Sampah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI -- Sampah masih menjadi problematika di Kota Bekasi. Banyaknya sampah dan semakin penuhnya Tempat Pembuangan Sampah Terpadu di Kota Bekasi membuat Wali Kota Bekasi akhirnya meresmikan Bank Sampah Induk Patriot (BSIP).

BSIP diresmikan oleh Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, pada 23 Oktober 2016. Sebelumnya, BSIP ini terbentuk dari Forum Bank Sampah se-Kota Bekasi, dan kemudian menjadi Bank Sampah se-Kota Bekasi.

BSIP terdiri dari 42 personil yang terlibat di dalam kepengurusan inti bank sampah ini. Direktur BSIP, Endang Tresnaningtyas melalui situs resmi BSIP mengatakan bahwa sosialisasi bank sampah yang dilakukan oleh BSIP ini bertujuan agar setiap RW di Kota Bekasi memiliki setidaknya satu bank sampah. Nantinya bank-bank sampah ini diharapkan akan dapat mengurangi volume total sampah di Kota Bekasi yang sudah semakin menumpuk.

Sekertaris Pengurus Bank Sampah, Eddy Supangkat memaparkan latar belakang terbentuknya BSIP. “Wali Kota Bekasi menyatakan bahwa sampah di Bekasi sudah overload, TPST sudah hampir penuh,” ujar Eddy pada Sabtu (25/3).

Ia pun menyatakan bahwa dalam 1,5 tahun kedepan, Bekasi diperkirakan sudah tidak dapat menampung sampah yang ada. “Dalam sehari sampah yang ada di Bekasi bisa mencapai 1.700 ton, dimana 30% di antaranya adalah sampah non-organik” ujar Eddy.

Maka dari itu, bank sampah hadir untuk mengelola sampah-sampah non-organik tersebut untuk didaur ulang. Target dari BSIP adalah semua RW di Kota Bekasi memiliki bank sampah masing-masing.

“Sampai saat ini, kita baru memiliki 87 bank sampah aktif se-Kota Bekasi. Target kami adalah 1.000 bank sampah di Kota Bekasi,” ujarnya. BSIP berharap nantinya setiap RW memiliki bank sampahnya sendiri.

Maka dari itu, BSIP giat melakukan sosialisasi dan pembinaan. Salah satunya adalah program Pekan Aksi Peduli Sampah yang sedang berlangsung dari tanggal 20 Maret – 26 Maret 2017. Eddy menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk mendorong masyarakat untuk mengelola sampah nonorganik.

“Kita ingin mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa sampah memiliki nilai ekonomis. Dapat didaur ulang dan dijadikan kerajinan, yang nantinya bisa dijual. Ini adalah bentuk kampanye untuk mendorong masyarakat supaya peduli sampah,” ujar Eddy.

Pekan Aksi Peduli Sampah merupakan salah satu rangkaian dalam merayakan Hari Pungut Sampah Nasional yang jatuh setiap tanggal 21 Februari. Dan juga sebagai bentuk perayaan HUT Kota Bekasi yang ke-20 pada tanggal 10 Maret 2017 lalu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement