Sabtu 25 Mar 2017 18:25 WIB

RSUD NTB Berhasil Operasi Bayi 10 Bulan yang Mengandung Janin

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Bayi baru lahir
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi Bayi baru lahir

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil melakukan operasi seorang bayi berusia 10 bulan bernama Muhammad Abdalul Zikri (MAZ) yang diduga mengalami fetus in fetu, sebuah kelainan yang sangat jarang, di mana janin terjebak di dalam saudara kembarnya.

"Alhamdulillah akhirnya pada hari ini bayi MAZ telah dilakukan tindakan operasi yang berlangsung 1,5 jam dimulai pukul 09.25 WITA," ujar Direktur RSUD NTB Lalu Hamzi Fikri dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Mataram, NTB, Sabtu (25/3).

Hamzi menjelaskan, bayi dari ibu Asmani (45 tahun), asal Desa Letok, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur, NTB, sudah berada di RSUD NTB selama 14 hari atau sejak 11 Maret lalu.

Ia mengatakan, tindakan operasi bayi mungil ini dilakukan oleh tim medis dengan melibatkan dokter spesialis bedah, dokter spesialis anak, dokter spesialis anastesi, spesialis radiologi, dokter spesialis obgyn, spesialis patologi anatomi, dokter spesialis patologi klinik dan ahli gizi serta farmasi.

"Hasil tindakan operasi ini, berhasil mengeluarkan fetus seberat sekitar 400 gram dengan bentuk janin tidak sempurna dan berjenis kelamin laki-laki," ujar dia.

Ia mengatakan, kondisi bayi MAZ saat ini sudah siuman dan menjalani perawatan pemulihan pascaoperasi di ruang ICU. Hamzi menilai, kasus operasi bayi MAZ merupakan sebuah pengalaman dan pembelajaran berharga bagi RSUD NTB, khususnya dalam penanganan kasus sulit dan langka.

Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan ikhtiar RSUD NTB dalam meningkatkan kelancaran dan ketetapan pelayanan kedokteran yang profesional selaras dengan perkembangan iptekdok.

"Kasus ini, kasus langka dan akan dijadikan kajian penelitian sebagai perwujudan misi RSUD NTB untuk dapat meningkatkan ketersediaan dan keakuratan data penelitian," ucap Hamzi.

Dia melanjutkan, keberhasilan tim medis juga tidak lepas atas ridho yang diberikan Allah SWT dan juga dukungan seluruh pihak. Ia mengapresiasi tim medis yang telah bekerja keras baik saat pre operasi, intra operasi dan nantinya melakukan monitoring pascaoperasi.

"Tak lupa disampaikan terima kasih kepada Gubernur NTB yang telah memberikan perhatian khususnya dalam kasus ini serta kerja sama teman-teman media," katanya.

Sebelumnya, kabar dugaan adanya janin di dalam perut Bayi MAZ datang dari tim relawan kemanusiaan dari Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), Muchtar yang mengatakan awalnya mendapat laporan dari relawan di Lombok Timur terkait penyakit yang diderita Zikri.

"Kami dapat laporan dari relawan di Lotim, ada anak dengan dugaan tumor di perut butuh bantuan," ujar dia, Jumat (17/3).

Dugaan ini, kata dia, saat melihat kondisi perut si bayi yang terus membesar sejak kelahirannya. "Kami berharap tim medis RSUP NTB bisa menangani dan menyelamatkan bayi ini," ucap dia.

Direktur RSUD NTB Lalu Hamzi Fikri mengatakan, pasien datang ke RSUD NTB pada 11 Maret setelah dirujuk dari Rumah Sakit di Selong, Lombok Timur dengan status BPJS Mandiri. Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan dokter spesialis bedah dan dokter spesialis anak di RSUP NTB pada 11 Maret hingga 13 Maret, diketahui perut pasien dalam kondisi kencang atau kembung. RSUP NTB menduga adanya gangguan pada usus.

Kemudian, berdasarkan hasil CT scan pada 15 Maret, terlihat adanya asites atau pengumpulan cairan di dalam rongga perut dan massa atau benda asing di dalam perut pasien. "Kita perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan adanya janin atau tidak," kata dia saat jumpa pers di RSUP NTB, Jumat (17/3).

Ia belum bisa memastikan apakah benda asing di dalam perut pasien merupakan janin atau tidak, mengingat masih membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut. Kendati begitu, RS memastikan benda asing di dalam tubuh pasien dalam kondisi tidak bergerak atau tidak hidup.

"Kesimpulan sementara, adanya asites dan massa dalam perut yang gambaran mirip (janin), tapi belum tentu," kata dia.

Anggota Tim Dokter RSUP NTB Agus Rusdi mengatakan, fetus in fetu merupakan jenis kelainan yang sangat langka di dunia dengan hanya terjadi sebanyak 200 kasus dan didominasi bayi perempuan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement