Jumat 24 Mar 2017 21:25 WIB

Pangdam III/Siliwangi Silaturahmi dengan Ulama dan Tokoh

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Agus Yulianto
 Pangdam III/Siliwangi  Mayjen TNI M Herindra menanam pohon (Ilustrasi)
Foto: Djoko Suceno
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI M Herindra menanam pohon (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Muhammad Herindra menggelar silaturahmi dengan ulama dan tokoh masyarakat Sukabumi Jumat (24/3). Kegiatan tersebut dilakukan bersamaan dengan kegiatan sosial pemberian paket sembako dan operasi katarak gratis.

Silaturahmi yang digelar di Kodim 0607/Kota Sukabumi tersebut dihadiri pula oleh Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dan Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono serta ulama dan tokoh masyarakat lainnya. Dalam sambutannya Pangdam III/ Siliwangi menyoroti sejumlah ancaman terhadap bangsa yang datang dari dalam maupun luar negeri. "Persaingan antara negara yang satu dengan yang lainnya cukup ketat," ujar Pangdam.

Dikatakannya, dalam era kompetisi global ini setiap negara mencari yang terbaik. Terkadang, lanjut dia, antara satu negara dengan yang lain saling melemahkan dan kondisi ini yang menjadi ancaman. Herindra menggambarkan, jumlah penduduk dunia sudah begitu banyak sekitar 7,5 miliar.

Sementara berdasarkan penelitian, tutur dia, dunia ini enak atau ideal kalau penduduknya hanya 3 miliar. Padahal, ke depan penduduk dunia akan semakin bertambah sementara kapasitas bumi tidak bertambah besar atau tetap.

Di sisi lain, penduduk Indonesia sekarang ini mencapai sekitar 250 juta jiwa. Herindra menerangkan, pertambahan penduduk ini jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan masalah seperti pangan dan rawan konflik. Khusus Indonesia, ungkap Herindra, masyarakat harus hati-hati terhadap upaya yang memecah belah bangsa.

Selain ancaman dari luar, lanjut dia, di dalam negeri Indnesia menghadapi masalah terorisme berkembang dengan pesat.  Polisi kata dia baru saja menangkap teroris di Cilegon Banten. Masalah lainnya ungkap Herindra terkait informasi yang beredar di media sosial yang harus disaring. Ia meminta masyarakat jangan mudah terpancing dan diadu domba.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement