Jumat 24 Mar 2017 20:45 WIB

Mensos Ajak Tagana Peduli Lingkungan

Rep: Kabul Astuti/ Red: Winda Destiana Putri
Petugas Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Kota Tangerang membantu mengevakuasi warga korban banjir di perumahan Total Persada, Tangerang, Banten, Senin (14/11).
Foto: Antara/Lucky R
Petugas Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Kota Tangerang membantu mengevakuasi warga korban banjir di perumahan Total Persada, Tangerang, Banten, Senin (14/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengajak personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) meningkatkan kepedulian terhadap upaya pencegahan bencana dengan menerapkan manajemen hulu dan hilir.

"Tagana sudah sangat terlatih dalam penanggulangan bencana, sekarang kami perkuat kepedulian dalam pencegahan bencana. Jadi dari hulu mereka sudah terlibat, misalnya dalam hal kepedulian terhadap lingkungan," kata Khofifah, usai peringatan HUT Ke-13 Tagana di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jumat (24/3).

Khofifah mengatakan upaya pencegahan bencana bisa dilakukan dengan menjaga kelestarian lingkungan. Di antaranya, menggalakkan penanaman mangrove, terumbu karang, dan pohon sebanyak-banyaknya sehingga hutan tidak gundul dan laut tidak abrasi.

Mengangkat tema "Meningkatkan Kesadaran Bencana Kepada Masyarakat", dalam peringatan HUT ke-13 Tagana ini Khofifah juga memberikan penghargaan kepada sejumlah kepala daerah yang dinilai tanggap terhadap bencana. Penghargaan diberikan kepada DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, Gorontalo, dan Kabupaten Musi Rawas Utara

Dikatakan Mensos, ada upaya-upaya pencegahan yang dapat dilakukan sebelum bencana terjadi. Salah satunya, bhakti sosial Tagana yang berlangsung di Kepulauan Seribu ini. Ia mengimbau agar masyarakat semampunya melakukan upaya pencegahan dari hulu ke hilir.

Khofifah mengajak Tagana melakukan penanaman bibit pohon mangrove, rumput laut, terumbu karang, melakukan pembersihan lingkungan, serta pelepasan induk penyu sisik dan induk penyu hijau. Menurut dia, ini semata-mata langkah preventif untuk menguatkan daya dukung alam.

"Tagana harus konsisten membantu dalam upaya pencegahan dari hulu. Ini karena kerusakan alam sudah sedemikian serius. Mungkin koordinatornya bisa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tapi Tagana bisa turut mendukungnya dari lingkup terkecil, dari Kampung Siaga Bencana misalnya," kata Mensos.

Tagana merupakan relawan sosial terlatih yang berasal dari masyarakat, memiliki kepedulian, dan aktif dalam penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial. Wadah relawan ini lahir dari bencana tsunami Aceh 2014. Jumlah personel di seluruh Indonesia pada 2016 mencapai 29.734 orang, sedangkan Sahabat Tagana sebanyak 600 ribu orang.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement