Jumat 24 Mar 2017 12:46 WIB

Foto Djarot Berpeci, Eva Sundari: Pak Djarot Kan Haji

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andi Nur Aminah
 Petugas mengerjakan rangkaian proses percetakan perdana surat suara untuk putaran kedua Pilkada DKI Jakarta di Cikarang, Jawa Barat, Kamis (23/3).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Petugas mengerjakan rangkaian proses percetakan perdana surat suara untuk putaran kedua Pilkada DKI Jakarta di Cikarang, Jawa Barat, Kamis (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara tim pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, Eva Sundari mengungkapkan ada dua alasan mengapa Djarot mengenakan peci hitam di surat suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI putaran kedua. Di surat suara yang baru, tiga kandidat, Djarot, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mengenakan peci hitam, sementara pasangan Djarot, Basuki tidak mengenakan peci hitam. 

"Pak Djarot kan haji. Dia kan satu-satu paslon yang haji. Kalau itu dipakai dua alasan, satu dia memang nasionalis dan itu simbol nasionalis dan yang kedua kalau itu dimaknai sebagai Muslim kita mau mengabarkan yang sudah menunaikan rukun Islam itu Pak Djarot daripada paslon lain, bahkan kayanya Pak Anies umrah saja belum. Kalau di soal agama yang paling legitimate itu justru Pak Djarot," jelas Eva kepada wartawan, Jumat (24/3). 

Eva pun menampik pernyataan yang mengatakan pemasangan foto Djarot mengenakan peci adalah saran dari tim pemenangan. Menurut Eva itu adalah keinginan dari Djarot sendiri. 

"Enggak, itu (peci hitam) Pak Djarot sendiri karena sering diminta pengajian-pengajian sekalian aja menggunakan simbol Muslim. Kayak gini lho, lu jual guwe beli. Dan jangan lupa itu simbol nasionalis enggak bisa dimonopoli oleh orang perorang atau paslon," tegas Eva.

Sebelumnya,  Djarot mengungkapkan alasannya menggunakan peci di surat suara Pemilihan Kepala Daerah putaran kedua. Menurut Djarot peci adalah usulan dari timnya dan merupakan simbol nasional.

"Itu usulan dari tim ya supaya pakai peci. Dan ini kan sebetulnya bukan hanya bagi umat Muslim, peci ini sebagai simbol Nasional dan yang mempopulerkan Bung Karno (Soekarno)," ungkap Djarot di GOR, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (23/3). 

Kamis (23/3) kemarin, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI sudah mulai mencetak surat suara untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) putaran kedua tanggal 19 April nanti. Berbeda dengan putaran pertama, di putaran kedua ini foto calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat tampak mengenakan peci hitam. 

Ketua KPU DKI, Sumarno mengungkapkan hari ini sudah mulai mencetak surat suara. Sebelum mencetak surat suara, KPU sudah meminta persetujuan kedua pasangan calon meng-acc desain. 

Sumarno menerangkan, di surat suara foto kedua pasangan calon lebih kecil dan terdapat perubahan foto. "Ukurannya lebih kecil, dan foto pasangan calon nomor dua sesuai dengan permintaan paslon bersangkutan Pak Djarot yang putaran pertama enggak pakai kopiah pada putaran kedua pakai dan itu enggak masalah," jelas Sumarno.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement