REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Proyek pengendalian banjir di kota Solo dinilai belum optimal pengerjaannya. Kuasa pengguna anggaran pelaksana jaringan sumber air, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, Untoro mengungkapkan belum selesainya relokasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Solo menjadi salah satu penyebab terkendalanya proyek pengendalian banjir itu.
"Belum bisa kita kerjakan semuanya, pertama karena cuaca juga kemudian reloksi warga juga belum selesai," tutur Untoro pada Kamis (23/3).
Terdapat tiga proyek pengendalian banjir Solo yakni pembangunan parapet bantaran Sungai Bengwan Solo dan pembangunan bendungan karet Tirtonadi. Selain itu proyek manteling Sungai Pepe yang bertujuan agar dapat memperkut dinding sungai.
Dia mengungapkan proyek tersebut ditargetkan selesai tahun depan. Sebab itu dia berharp pada April mendatang pembnguna tiga proyek pengendali banjir bisa dilnjutkan pengerjaannya.
"Nanti sudah masuk kemarau bisa kita kebut lagi, sekarang dengan kondisi hujan terus memang menjadi tidak optimal pengerjaannya," tuturnya.
Terpisah Wali Kota Solo, F.X Hadi Rudyatmo mengungkapkan Pemkot Solo akan mempercepat relokasi warga bantaran sungai Bengawan Solo agar proyek pengendalian banjir berjalan lancar. Hingga saat ini, Pemkot Solo dan warga bantaran sungai Bengawan Solo belum menemukan kesepakatan terkait ganti rugi lahan dan bangunan.
"Kami terus berupaya, melakukan pendekatan kepada warga, tentu kami berharap segera wargaisa direlokasi," kata Rudy.