REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota tim Pemenangan pasangan calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Anthony Leong mengatakan, pihaknya membatalkan rencana untuk melaporkan pemilik akun Twitter, @nongandah yang mengunggah meme menghina Sandiaga ke polisi. Padahal mereka sudah memiliki bukti dan mengenal pelaku.
"Intinya kami membatalkan. Ada beberapa alasan," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (21/3).
Alasan pertama, pelaku sudah menghapus meme itu. Kedua, kata dia, sesuai dengan arahan pasangan calon (paslon) untuk menjunjung tinggi demokrasi sejuk. "Jadi itu bukan cermin demokrasi yang baik," katanya.
Pihaknya ingin pemilihan ini diisi dengan cara sehat dan adu ide. Alasan ketiga, terkait sikap perilaku soal kontrak politik. "Jadi kenapa masih mau menyerang," ujarnya. Ia menjelaskan, esensi pemilihan gubernur DKI Jakarta ini adalah memilih yang terbaik dari terbaik.
Lewat akun Twitter-nya, @nongandah, menggugah foto Sandiaga Uno saat mengancungkan tiga jari khas pasangan calon nomor urut tiga. Hanya saja, @nongandah menambahkan, jari telunjuk sehingga membentuk simbol yang tidak senonoh.
Gambar tersebut membuat Anthony yang juga koordinator Anies-Sandi Digital Volunteer (Insider), awalnya bertekad membawa pelaku ke meja hijau. Pihaknya berencana akan adukan yang bersangkutan kepada pihak kepolisan sesuai UU ITE pasal 27 ayat (3) tentang ketentuan penghinaan dan pencemaran nama baik.
Dirinya sangat meyayangkan sikap netizen tersebut yang tidak mencerminkan perilaku sebagai netizen cerdas. Ia juga menegaskan, meme itu salah satu bentuk kampanye hitam untuk menjatuhkan Sandiaga Uno dengan membuat lelucon kasar.