Selasa 21 Mar 2017 19:28 WIB

BPJS Kesehatan Bandung Luncurkan Kader JKN KIS

Kepala BPJS Kesehatan KCU Bandung dr Herman Dinata Miharja AAAK tengah memberi penjelasan terkait program kader JKN KIS kepada wartawan di Bandung, Senin (20/3).
Foto: Sarah Hesty Nurrohmah/REPUBLIKA
Kepala BPJS Kesehatan KCU Bandung dr Herman Dinata Miharja AAAK tengah memberi penjelasan terkait program kader JKN KIS kepada wartawan di Bandung, Senin (20/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama (KCU) Bandung akan meluncurkan program Kader Jaminan  Kesehatan Nasional (JKN) Kartu Indonesia Sehat (KIS) pada 1 April 2017. Untuk tahap awal, BPJS Kesehatan KCU Bandung memiliki 37 kader JKN KIS yang tersebar di 37 kelurahan.

Rencana launching Program Kader JKN KIS tersebut disampaikan Kepala BPJS Kesehatan KCU Bandung Dr Herman Dinata Miharja AAAK dalam kegiatan Forum Group Disscusion (FGD) di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, belum lama ini. Kegiatan FGD diikuti oleh perwakilan Diskominfo dan Humas Kota Bandung, serta media massa.

BPJS Kesehatan KCU Bandung mengangkat tema ‘Peran Strategi Media Pers dalam Mendorong tercapainya Universal Health Coverage (UHC)’. Kata Herman, UHC merupakan sistem kesehatan yang memastikan setiap warganya memiliki akses pelayanan kesehatan promotif dan preventif yang bermutu dengan biaya terjangkau.

Dengan demikian, papar dia, jumlah kepesertaannya bersifat menyeluruh selambatnya 1 Januari 2019. Keberadaan Kader JKN KIS, imbuh dia, dipastikan akan mempercepat proses kepesertaan warga dalam program JKN KIS. Kader tersebut, sambung dia, akan menjadi penghubung antara warga kelurahan dengan BPJS dan fasilitas kesehatan. Di Kota Bandung terdapat 151 kelurahan. 

Bahkan, kader tersebut akan berperan menjadi payment point online bank (PPOB) untuk iuran bulanan BPJS Kesehatan. Kader JKN-KIS merupakan warga yang mendapat rekomendasi dari kelurahan, berusia 18 tahun hingga 50 tahun, minimal lulusan SMA dan telah menjadi peserta JKN.  

Herman menjelaskan, selama ini warga Kota Bandung cukup antusias mengikuti kepesertaan BPJS Kesehatan. ‘’Kami tergolong cepat merealisasikan program JKN,’’ ujar Herman.      

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement