REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Foto formulir pernyataan dukungan untuk pasangan nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno kembali muncul dan viral di media sosial. Anies membantah bahwa formulir tersebut dibuat oleh tim Anies-Sandi.
Cagub nomor urut tiga ini mengatakan, tim Anies-Sandi tak pernah memaksa pemilih dengan cara-cara seperti itu, apalagi mengaitkan dengan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). Dia memastikan formulir tersebut tak ada sangkut paut dengan pasangan Anies-Sandi.
"Soal itu tanya sama yang bikin (hoax) ya. Saya nggak bikin jadi nggak tahu. Ya kelihatannya ada pihak-pihak yang waktunya agak longgar untuk membuat hoax," kata dia di Jakarta, Selasa (21/3).
Anies mengaku tak akan ambil pusing atas hal-hal tersebut. Mantan mendikbud ini mengatakan akan tetap fokus terhadap gagasan dan program-program untuk warga DKI. Dia merasa, kejadian ini bagian dari cara pihak-pihak tertentu untuk menjatuhkan pasangan Anies-Sandi.
Foto formulir yang beredar di media sosial itu berjudul 'Formulir Dukungan #AniesSandi #JakartaMajuBersama'. Di bagian tepi kiri tercantum kalimat 'Anies-Sandi Maju Kotanya Bahagia Warganya' yang merupakan tagline pasangan ini. Di pojok kanan atas terpampang logo tangan terbuka Salam Bersama.
Di isinya tertulis nama, alamat dan identitas lainnya yang sengaja dikosongi untuk diisi. Kemudian di bawahnya tertulis 'Menyatakan siap menjalankan perintah agama Islam dengan memilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI Jakarta. Jika saya atau keluarga saya meninggal dunia mohon dishalatkan dan dimakamkan dengan cara Islam'.
Baca juga, Survei: Anies-Sandi Kalahkan Ahok-Djarot di Putaran Kedua.
Anies enggan berkomentar banyak terkait isinya lantaran dia maupun timnya merasa tak pernah membiat formulir tersebut. Dia berharap masyarakat DKI tak mudah percaya dengan adanya hal-hal seperti itu. Untuk menguji keabsahan sebuah dokumen yang berasal dari tim Anies-Sandi, ia menyarankan warga untuk melihat website resmi Anies-Sandi.
"Semua yang dibuat oleh tim ada di website Jakartamajubersama.com. Jadi kalau anda melihat sebuah dokumen, anda pengen tau ini datang dari tim atau bukan. Kalau ada di situ (website) berarti dokumen dari kami, kalau nggak ada berarti bukan," ujar dia.