REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan, mengibaratkan fitnah yang dialamatkan kepadanya pada putaran kedua Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 seperti saling melempar tusuk gigi. ''Geli-geli 'gimana gitu','' kata Anies di Jakarta, Senin.
Anies mengaku tidak masalah dengan berbagai serangan yang dialamatkan kepadanya dan pasangannya, Sandiaga Uno, sejauh itu ditujukan pada program-program yang mereka tawarkan. Namun, bila serangan yang dialamatkan kepadanya dan Sandi sudah berkaitan dengan pribadi, maka itu sesuatu yang berbeda.
Karena itu, dia merasa heran dengan serangan-serangan tersebut, meskipun itu menandakan kepanikan pihak lain terhadap perkembangan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. "Saya merasa heran. Kemarin yang dikritik tentang program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, uang muka Rp0. Ini menjelang putaran kedua kok serangannya fitnah," tuturnya.
Anies mengatakan serangan-serangan fitnah yang dialamatkan kepadanya dan Sandi juga seperti pemain sepak bola yang lebih fokus menendang kaki lawan. ''Dalam pertandingan, pemain sepak bola yang masih menendang bola maka semangat untuk menang,'' katanya. ''Bila pemain fokus menendang kaki lawan, maka itu tanda kepanikan.''
Putaran kedua Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 diikuti dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, yaitu Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.