REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI) KH Ahmad Satori Ismail menilai pemilihan kepala daerah DKI Jakarta kali ini lebih seru. Menurutnya, ini karena ada calon yang bukan dari kalangan 'biasa'.
"Saya melihat yang sekarang lebih seru, ini karena salah satu calonnya sudah menyakiti satu umat," kata dia kepada Republika.co.id, Senin (20/3).
Ia menyampaikan perbedaan agama para calon sebenarnya bukan masalah karena wilayah lain pun banyak calonnya yang berbeda agama. Masalah di Jakarta muncul karena salah satu calon telah menyakiti Muslim. Sehingga isu ini terus bergulir dan terus memanas.
Agama pun jadi komoditas kampanye yang diserang. Kiai Satori mengatakan hal inilah yang membuat suasana pilkada DKI Jakarta tidak nyaman. "Jangan sampai calon itu menyinggung satu pihak, untuk menghindari kekecewaan atau ketidakpuasan saat pilkada berakhir," katanya.
Kasus penistaan agama ini, tambahnya, telah membuat umat Muslim tidak rela jika yang menyakiti agama mereka memenangkan pilkada. Akan ada efek lain yang bisa terjadi bahkan saat pemilu berakhir. Para ulama tidak menginginkan hal itu.
Meski demikian, Kiai Satori berharap agar satu bulan terakhir sebelum pemilu bisa dilalui dengan tenang, damai, adil, tanpa kecurangan. "Jika umat Islam berkomitmen menjalankan perintah agamanya, maka saya yakin (pasangan Anies-Sandi) menang," kata dia.
Kiai Satori juga menyampaikan pesan bagi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat agar tidak lagi melakukan hal yang menyakiti satu kelompok. Ia mengingatkan pemimpin adalah untuk seluruh rakyat, bukan kelompok tertentu.