REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik LIPI, Siti Zuhro menilai ada perbedaan dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 dibandingkan sebelumnya. Menurut Zuhro, Pilkada saat ini, nuansa SARA sangat menonjol.
Siti mengatakan, isu SARA yang dimainkan pada Pilkada DKI Jakarta kali ini sangat krusial dimana sangat sensitif. Isu SARA yang dimunculkan melibatkan bahkan perasaan umat Islam.
“Jadi SARA sangat menonjol, bahwa SARA tidak hanya dimunculkan oleh Muslim,” ujar Siti kepada republika, Ahad (19/3).
Di luar isu SARA, menurut Siti, tidak ada perbedaan antara Pilkada DKI Jakarta 2017 dengan sebelumnya. Semua pasangan calon memiliki tujuan mengalahkan pejawat. Namun yang pasti secara umum Pilkada selalu memberikan nuansa kontestasi dan kompetisi antarpaslon.
Situasi tersebut, kata Siti, merupakan hal yang lumrah pada setiap penyelenggaraan Pilkada. Setiap paslon akan berkompetisi dengan menunjukkan kelebihannya. Misalnya terkait profesionalitas, integritas maupun rekam jejak sebagai seorang pemimpin.