Jumat 17 Mar 2017 19:31 WIB

Wagub: Gunung Padang Lebih Siap Terima Kedatangan Investor

Pemandangan kawasan wisata Mandeh di Pesisir Selatan, Sumatera Barat
Foto: Republika/Hazliansyah
Pemandangan kawasan wisata Mandeh di Pesisir Selatan, Sumatera Barat

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kawasan Gunung Padang dinilai lebih siap menerima investor dari pada Kawasan Wisata Terpadu Mandeh Pesisir Selatan, Sumatera Barat terkait ketersediaan lahan yang telah dibebaskan untuk pengembangan destinasi pariwisata.

"Mandeh masih terkendala regulasi aturan dalam pembebasan lahan, sementara kawasan Gunung Padang sudah selesai dalam hal itu. Kalau ada investor yang mau masuk, logikanya diarahkan ke Gunung Padang dulu," kata Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit dihubungi dari Padang, Jumat.

Menurutnya ketersediaan lahan yang telah dibebaskan menjadi pertimbangan utama bagi investor untuk menanamkan modal. Rata-rata investor tidak mau sulit melakukan pembebasan lahan, apalagi bila harus berhubungan dengan banyak pihak.

"Asal lahan tersedia, investor akan lebih tertarik," ujarnya.

Kawasan Wisata Terpadu Mandeh menjadi fokus pengembangan wisata Sumbar dalam beberapa waktu terakhir karena telah dikenal sebagai "Raja Ampat" dari Sumatera.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bahkan telah mengalokasikan anggaran hingga Rp 35 miliar sebagai dana "sharing" untuk membantu pembebasan lahan, sementara Pemkab Pesisir Selatan mangalokasikan anggaran sebesar Rp 15 miliar.

Namun upaya pembebasan lahan terkendala Undang-undang No 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum.

Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Oni Yulfian menjelaskan dalam UU tersebut hanya 18 item jenis lahan yang dapat dibebaskan pemerintah untuk kepentingan umum. "Dari 18 item itu, kebetulan tidak ada lahan untuk pariwisata," katanya.

Solusi terhadap hal itu ada pada Peraturan Menteri Agraria No 6 tahun 2015 terkait pengadaan lahan di luar 18 item tersebut. Namun ada syarat yang harus dipenuhi yaitu harus menjadi program prioritas pemerintah pusat. Hal itulah menurut Oni yang sedang diupayakan Pemprov Sumbar.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Medi Iswandi membenarkan daerah itu telah memiliki "grand desain" pengembangan wisata terpadu, termasuk Gunung Padang.

"Kita juga sudah punya kajian studi kelayakan untuk beberapa wahana seperti kereta gantung dan wahana permainan lainnya. Ini adalah modal kita untuk menarik investor masuk ke Padang," katanya.

Ia berharap Pemprov Sumbar ikut mempromosikan hal tersebut agar mendapatkan perhatian investor.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement