Jumat 17 Mar 2017 15:46 WIB

Enam Rumah Rusak dan Puluhan Terancam Longsor

Warga bergotong royong membersihkan rumah yang longsor.
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Warga bergotong royong membersihkan rumah yang longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Enam rumah rusak berat dan puluhan lainnya terancam longsor tebing setinggi 15 meter yang membentang di dua kampung di Desa Cikahuripan, Kecamatan Gekbrong, Cianjur, Jabar.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian materi akibat longsor yang disertai banjir itu, diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Kepala Desa Cikahuripan, Irwan Kustiawan, saat dihubungi Jumat (17/3) mengatakan longsor disertai banjir pertama terjadi satu hari yang lalu.

Material longsor menghantam bagian belakang rumah warga di Kampung Pasirbedil dan Kampung Nyelempet, hingga jebol dan satu rumah ambruk nyaris rata dengan tanah. Tidak hanya itu, longsor yang terus bergerak seiring hujan yang turun deras sejak dua hari terakhir, mengancam dua perkampungan tepatnya 10 rumah warga yang terletak dekat dengan tebing.

"Tidak ada korban jiwa, namun enam kepala keluarga terpaksa mengungsi ke rumah sanak saudaranya karena takut longsor susulan terjadi. Sedangkan 10 kepala keluarga yang rumahnya terancam masih bertahan, namun kami imbau untuk segera mengungsi jika hujan turun deras," katanya.

Saat ini, pihaknya bersama warga dan relawan dari BPDB Cianjur, berusaha membuat tangul penahan tanah agar material longsor tidak langsung menghantam perkampungan. Bahkan disejumlah titik di kedua kampung terjadi tanah ambles sehingga warga melakukan hal yang sama membuat tangul penahan dibagian bawah perkampuangan.

Tidak hanya itu, tambah dia, menjelang siang, longsor kembali terjadi di dua kampung tepatnya di Kampung Cibarengkok dan Cimaja, dimana tebing Gunung Puntang ambruk dan menutup 5.000 meter persegi areal pesawahan milik warga. Longsoran tanah bercampur batu dan batang pohon, menghilangkan area pesawahan yang sebagian besar siap panen itu.

"Hari ini Longsor juga terjadi di dua kampung, dimana sebagian besar wilayah tersebut merupakan areal pesawahan, material longsor dari tebing Gunung Puntang setinggi 30 meter ambruk dan menimpa 5.000 meter areal sawah produktif milik warga," katanya.

Longsor kedua kalinya ini, tidak menyebabkan korban jiwa, namun kerugian materi mencapai ratusan juta rupiah karena sebagian besar areal pesawahan siap panen, hilang tertimbun material longsor. "Tidak ada korban jiwa, namun kerugian material masih dihitung dan diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah," katanya.

Sementara tim relawan BPBD Cianjur, tambah dia, saat ini baru melakukan pendataan terkait bencana alam yang menimpa empat kampung di Desa Cikahuripan. Pihaknya berharap dinas terkait di Pmekab Cianjur, segera melakukan antisipasi agar longsor tidak menimpa perkampungan warga.

"Kami terus mengimbau warga yang rumahnya rusak dan terancam untuk mengungsi sementara ke rumah saudaranya atau ke tempat yang dinilai aman karena ditakutkan longsor susulan dapat kapan saja terjadi, terlebih hari ini, hujan kembali turun dengan intensitas sedang," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement