Kamis 16 Mar 2017 15:01 WIB

Ada Flu Burung, Pedagang Ayam di Cimahi tak Resah

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Winda Destiana Putri
Ilustrasi vaksin flu burung.
Foto: ANTARA
Ilustrasi vaksin flu burung.

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Sejumlah pedagang daging ayam potong di pasar tradisional Kota Cimahi mengaku tidak resah dengan kasus virus flu burung yang menjangkiti peternakan warga di kampung Lembur Sawah, RT02/14, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan kemarin. Pantauan di pasar tradisional Cimindi, para penjual daging ayam potong terlihat tengah melayani konsumen yang ingin membeli daging.

Mereka terlihat santai dan tidak terpengaruh dengan kasus virus flu burung yang tengah merebak. Sebab, para penjual daging ayam di pasar tradisional di Pasar Cimindi maupun Pasar Atas Barokah, tidak mengambil pasokan dari Cimahi.

Mereka rata-rata mengambil pasokan dari luar daerah, Kabupaten Bandung Barat, Pasar Ciroyom Bandung. "Daging ayam yang masuk di pasar Cimindi sudah disortir sebelum masuk ke pasar sehingga sudah steril," ujar penjual daging ayam di pasar Cimindi, Diah (53), Kamis (16/3).

Sementara itu, pedagang daging ayam potong lainnya, Nunung (39) mengaku kaget dengan merebaknya virus flu burung di Cimahi. Sebab khawatir virus itu menyebar ke masyarakat. Meski begitu, dirinya tetap berjualan sebab mengambil pasokan dari luar daerah.

Pengelola Pasar Cimindi, Agus Pendi mengaku akan meningkatkan pengawasan terhadap setiap pasokan daging ayam yang masuk ke pasar Cimindi. Dimana sejauh ini, pihak pengelola pasar Cimindi selalu memeriksa setiap pasokan barang yang masuk ke pasar. "Peningkatan pemeriksaan dilakukan agar masyarakat nyaman saat belanja," ungkapnya.

Ia mengaku khawatir dengan merebaknya virus flu burung. Apalagi berpotensi bisa menurunkan daya membeli daging sehingga pendapatan penjual bisa berkurang.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement