Kamis 16 Mar 2017 11:37 WIB

Ditinggal KH Hasyim Muzadi, Ini Pesan Gus Sholah untuk NU

Rep: Christiyaningsih/ Red: Bilal Ramadhan
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Salahuddin Wahid alias Gus Sholah.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Salahuddin Wahid alias Gus Sholah.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang KH Shalahuddin Wahid bertakziah ke kediaman almarhum KH Hasyim Muzadi, Kamis (16/3). Ia tiba sekitar pukul 10.00 WIB dan setelah bertemu dengan keluarga almarhum, ia langsung mengimami shalat jenazah di Masjid Al-Ghozali.

Menurut Gus Sholah, sepeninggal KH Hasyim Muzadi yang merupakan sesepuh organisasi, NU jangan sampai menjadi alat politik. "Ke depan NU harus bisa menetukan posisinya dengan baik, NU tidak boleh menjadi alat politik dan harus berdikari," tegas Gus Sholah.

Meninggalnya KH Hasyim Muzadi menjadi kehilangan besar khususnya bagi kalangan Nadhliyyin serta umat Islam dan bangsa Indonesia. "Insya Allah khusnul khatimah, menjadi kewajiban kita bersama meneruskan perjuangan beliau," imbuhnya.

Gus Sholah menerangkan akhir-akhir ini dirinya tidak berkomunikasi langsung dengan almarhum. Apalagi dalam dua bulan terakhir kondisi Kiai Hasyim menurun yang menyulitkan berkomunikasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement