REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemkab Sukabumi melakukan sejumlah persiapan menjelang penilaian Geopark Ciletuh-Palabuhanratu oleh Badan Budaya PBB (UNESCO). Targetnya, Geopark Ciletuh-Palabuhanratu lolos menjadi geopark dunia pada akhir 2017 mendatang.
"Kami tengah mempersiapkan penilaian geopark dari UNESCOyang akan dilakukan pada Mei," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Iyos Somantri kepada wartawan selepas rapat koordinasi penataan Geopark Ciletuh di aula Pendopo Sukabumi Selasa (14/3).
Ia mengatakan, Sukabumi masih mempunyai waktu selama dua bulan untuk mempersiapkan penilaian tersebut. Oleh karena itu, kata Iyos, pemkab secara rutin melakukan evaluasi kegiatan yang dilakukan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Nantinya, lanjut dia, dalam forum tersebut terungkap sejumlah permasalahan yang akan segera dibenahi atau dilengkapi.
Misalnya, kata Iyos, pembangunan gerbang ke kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu yang dinilai masih kurang. Selain itu ujar dia ketersediaan sarana umum di lokasi geopark, seperti mushala dan toilet. "Perhatian lainnya yakni ketersediaan akses jalan yang memadai ke sejumlah lokasi unggulan geopark," ujar Iyos.
Pembangunan jalan tersebut terang dia menjadi tanggungjawa Dinas Pekerjaan Umum (PU). Selain membenahi sejumlah sarana di lokasi geopark, pemkab juga tengah menggiatkan sosialisasi kepada warga maupun aparat pemerintah di lapangan.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami berharap pada penilaian yang dilakukan UNESCO pada Mei mendatang persyaratan yang diminta telah dipenuhi. Meskipun belum mencapai 100 persen, lanjut dia, minimal titik-titik yang menjadi rujukan dari tim UNESCO bisa mendekati di atas 70 persen. Salah satu persiapan yang tengah difokuskan, kata Marwan, adalah penerapan kurikulum muatan lokal (mulok) mengenai geopark.