Selasa 14 Mar 2017 14:46 WIB

Bandung Jadi Kota Pilot Project WHO

Rep: Arie Lukhardianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Salah satu sudut kota Bandung (ilustrasi).
Foto: Republika/Imam Budi Utomo
Salah satu sudut kota Bandung (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --  Bandung menjadi satu dari 50 kota di dunia yang menjadi duta PBB di bidang kesehatan (WHO). Kota ini dipilih menjadi pilot project atau percontohan untuk pengurangan penyakit tidak menular, seperti jantung.

Menurut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, dipilihnya Bandung sebagai percontohan karena pihak WHO mengapresiasi langkah Pemkot yang membuat peraturan wali kota (Perwal), mengenai komitmen anti merokok, dan progam omaba (ojek makanan bayi) yang diklaim bisa menekan angka kematian.

"Alhamdulillah program kita itu diapresiasi oleh WHO," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan, Selasa (14/3).

Emil mengatakan, realisasi dari penunjukan Kota Bandung sebagai duta WHO ini salah satunya berimplikasi pada aliran dana yang akan diberikan WHO, untuk program-program kesehatan. Salah satu program yang dibuat adalah, Bandung Bergerak.

"Jadi setiap hari dalam beberapa menit, kita mewajibkan untuk bergerak. Karena orang-orang yang jarang bergerak, berpotensi menimbun lemak, yang berefek buruk bagi kesehatan," katanya. ‎

Emil menilai, memang penting memberikan edukasi kesehatan di setiap wilayah. Tujuannya, agar seluruh masyarakat mengetahui tentang kesehatan dan kehidupan yang dijalaninya.

Pemkot Bandung memiliki program Omaba (ojek makanan bayi) agar para balita mendapatkan nutrisi makanan yang baik. Karena, sumber nutrisi itu dari sayuran yang dikelola sendiri, jadi steril dan higienis.  "Cara masak dan penyajiannya pun teliti, sehingga makanan bayi itu terjamin kesehatnnya. Maka hasil dari itu, gizi buruk di kota bandung berkurang,” katanya.

Emil pun, berterima kasih kepada tim dari Bloomberg dan the union yang berpartisiapsi melakukan gerakan atau edukasi mengenai kesehatan. Ia berharap, kegiatan yang digagas ini bisa berjalan baik. "Nanti saya rundingkan dulu dengan SKPD terkait, setelah itu saya follow-up ke teman teman Bloomberg dan the union,” katanya.‬

Dalam kesempatan tersebut, Kelly dari Bloomberg Philanthropies menyampaikan, tujuan datang ke bandung untuk melakukan kolaborasi mengenai kesehatan khususnya NCD (Non Communicable Disease) atau yang disebut dengan penyakit tidak menular (PTM).

NCD merupakan suatu kondisi medis atau penyakit yang tidak disebabkan oleh infeksi sehingga penyakit tersebut tidak ditularkan atau disebarkan dari manusia ke manusia. “Penyebab penyakit tidak menular antara lain faktor keturunan dan gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok seks bebas dan minum alkohol,” katanya.

‬Menurut Kelly, Bloomberg Philanthropies telah fokus pada pengurangan penggunaan tembakau melalui strategi pengendalian tembakau, membuat jalan lebih aman dan memberantas polio, antara inisiatif kesehatan masyarakat lainnya. “Mudah mudahan pemerintah Kota Bandung bisa melaksanakannya, ya seperti melakukan kampanye mengenai gaya hidup yang baik, mungkin bisa meningkatkan kesehatan di kota ini,”ujarnya.

‬Kelly berharap di waktu dekat ini pemerintah kota bisa bekerjasama untuk memberikan pengetahuan mengenai NCD. Agar, penduduk Kota Bandung akan lebih sehat dan sejahtera.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement