REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah daerah ikut mengambil peran untuk meningkatkan jumlah dan kualitas wirausaha. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bali, Ketut Wija mengatakan Bali secara khusus akan meningkatkan jumlah wirausaha berkualitas melalui program Seribu Sarjana Wirausaha.
"Anggarannya sudah disetujui tahun ini dan mulai direalisasikan 2018," kata Wija kepada Republika.co.id, Selasa (14/3).
Pemerintah provinsi telah menggelar fokus grup diskusi untuk merumuskan mekanisme rekruitmen, pendidikan dan latihan, pendampingan dan evaluasi dalam rangka menciptakan lebih banyak wirausaha muda di Bali. Pemerintah daerah juga membahas kebutuhan anggaran dan fasilitas.
Penduduk Bali yang berusia di atas 15 tahun dan dikategorikan siap memasuki dunia kerja mencapai 3,18 juta jiwa. Sebanyak 77,24 persen atau 2,46 juta jiwa di antaranya adalah angkatan kerja, sementara sisanya 22,76 persen atau 725.979 jiwa masuk kategori bukan angkatan kerja.
Dari total jumlah angkatan kerja, 2,41 juta jiwa sudah bekerja, sedangkan sisanya sekitar 46 ribu orang atau 1,89 persen masih menganggur. Jumlah tersebut meski kecil secara nasional, namun cukup besar bagi Bali mengingat wilayahnya merupakan daerah tujuan wisata dunia yang seharusnya menyediakan cukup banyak lapangan kerja.
Ketua Inkubator Bisnis Universitas Udayana, Sayu Ketut Sutrisna Dewi yang mengoordinasikan program 'Seribu Sarjana Wirausaha' di Bali ini mengatakan dalam pelaksanaannya nanti akan direkrut seribu mahasiswa dari 10 perguruan tinggi di Bali atau 100 sarjana per kampus. Mereka akan disiapkan dalam waktu enam bulan.
"Pemerintah daerah perlu membantu mencetak lebih banyak wirausaha di daerahnya dan mengalokasikan dana khusus dari APBD, bukan hanya dari APBN," katanya dihubungi terpisah.
Selama ini alokasi APBD tersebar di sejumlah dinas, namun tidak ada yang fokus menyasar wirausaha sarjana atau untuk perguruan tinggi. Konsep 'Seribu Sarjana Wirausaha' ini adalah program pendampingan. Sayu memaparkan tahap pertama adalah pembenihan, yaitu memberi motivasi dan ide usaha.
Tahap kedua adalah penempaan di mana sarjana yang sudah mempunyai ide atau prototipe usaha perlu dikembangkan. Mereka perlu mewujudkan ide wirausaha perintis (start-up) yang bisa menembus pasar dan permodalan. Tahap terakhir adalah program pengembangan usaha yang sudah matang.
Pemerintah Provinsi Bali untuk tahap pertama 'Seribu Sarjana Wirausaha' ini mengalokasikan dana mencapai Rp 500 juta dan diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan keberhasilan program.
Sayu optimistis sarjana wirausaha di Bali bisa disiapkan lebih cepat dari enam bulan, yaitu rata-rata empat bulan.